Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Dituding Jadi Dalang Serangan Siber Besar-besaran di Ukraina yang Lumpuhkan Sistem Satelit
Pihak Barat menuding Rusia berada di balik serangan siber besar-besaran terhadap jaringan internet satelit Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pihak Barat menuding Rusia berada di balik serangan siber besar-besaran terhadap jaringan internet satelit Ukraina.
Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Uni Eropa percaya serangan itu berhasil membuat ribuan modem offline pada awal perang.
Diduga hal tersebut merupakan strategi untuk memutus sambungan komunikasi Ukraina.

Baca juga: Hacker Serang Perayaan Hari Kemenangan Rusia: Darah Warga Ukraina dan Anak Mereka Ada di Tanganmu
Baca juga: Putin Diserbu Hacker Anonymous, Incar Media Rusia hingga Kementerian Pertahanan
Dikutip TribunWow.com dari Aljazeera, Rabu (11/5/2022), Dewan Uni Eropa mengatakan serangan digital terhadap jaringan KA-SAT Viasat terjadi pada akhir Februari, ketika Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina.
"Serangan siber ini memiliki dampak signifikan yang menyebabkan pemutusan dan gangguan komunikasi tanpa pandang bulu di beberapa otoritas publik, bisnis dan pengguna di Ukraina, serta mempengaruhi beberapa Negara Anggota UE (Uni Eropa)," bunyi pernyataan itu.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan serangan siber itu dimaksudkan untuk mengganggu komando dan kontrol Ukraina selama invasi.
Namun, tindakan itu juga memiliki dampak limpahan ke negara-negara Eropa lainnya.
Sebuah pernyataan Kantor Luar Negeri Inggris mengutip Menteri Luar Negeri Liz Truss yang mengatakan serangan siber adalah serangan yang disengaja dan jahat oleh Rusia terhadap Ukraina.
Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris juga mengatakan bahwa target utama Rusia adalah militer Ukraina, tetapi juga mengganggu ladang angin dan pengguna internet di Eropa tengah.
Kantor Luar Negeri tersebut mengutip intelijen baru Inggris dan AS yang menunjukkan bahwa Rusia berada di balik serangan siber, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Sabotase jarak jauh ini menyebabkan kehilangan besar dalam komunikasi di awal perang," kata pejabat keamanan siber Ukraina Victor Zhora pada bulan Maret.
Namun, Rusia secara rutin membantah melakukan operasi siber ofensif tersebut.
Badan-badan intelijen Barat sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan serangan siber yang berpotensi menyebar ke tempat lain dan menyebabkan kerusakan limpahan pada jaringan komputer global.
Minggu-minggu menjelang invasi Rusia melihat kesibukan operasi cyber terhadap sasaran Ukraina.
Pada bulan Januari, para peneliti menemukan malware destruktif yang disebut WhisperGate yang beredar di Ukraina.