Konflik Rusia Vs Ukraina
Hacker Serang Perayaan Hari Kemenangan Rusia: Darah Warga Ukraina dan Anak Mereka Ada di Tanganmu
Serangan hacker dialami oleh masyarakat Rusia ketika mereka tengah menonton perayaan hari kemenangan Rusia lewat media elektronik.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Sebuah pesan disampaikan oleh hacker yang berhasil melakukan peretasan pada momen parade perayaan hari kemenangan Rusia, Senin (9/5/2022).
Sang hacker menyertakan pesan yang berisi protes terhadap invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina.
Peretasan ini berdampak ke sejumlah warganet yang menonton siaran perayaan hari kemenangan secara daring atau online.
Baca juga: Diwawancarai Media Rusia, Komandan Militer Ukraina Terkejut Tahu Alasan WNA Mau Jadi Tentara Ukraina
Baca juga: 3 Pengakuan Tentara Ukraina yang Ditangkap Rusia, Kaget Diperlakukan Baik hingga Ditipu Pemerintah
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, kanal televisi yang terdampak di antaranya adalah NTV Plus, Rostelecom, dan Wink.
Berikut pesan yang ditulis oleh hacker:
"Darah ribuan masyarakat Ukraina dan ratusan anak mereka ada di tangan mu. Televisi dan otoritas berbohong. Katakan tidak untuk perang."
Pesan anti perang ini disiarkan ke seluruh masyarakat Rusia yang mengakses tiga kanal tersebut.
Pihak kanal yang menjadi korban peretasan menyebut pesan tersebut termasuk pesan ekstremis.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin dan lingkaran politik dalamnya mencerminkan fasisme Nazi melalui invasi ke Ukraina.
Ia menganggap hal tersebut bertentangan dengan prinsip Hari Perayaan Kemenangan Uni Soviet dari Nazi yang dirayakan setiap 9 Mei.
Menurut Wallace, Putin akan membajak peringatan tahunan itu dan mengatakan bahwa para politisi dan jenderal senior Rusia terlibat.
Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Senin (9/5/2022), Wallace menuturkan hal tersebut pada dalam pidatonya di National Army Museum di London.
Ia menyebut invasi Rusia ke Ukraina itu hal yang ilegal dan kejam.
"Melalui invasi mereka ke Ukraina, Putin, lingkaran dalam dan jenderalnya sekarang mencerminkan fasisme dan tirani 70 tahun yang lalu, mengulangi kesalahan rezim totaliter abad lalu," kata Wallace, Senin (9/11/2022).
"Invasi mereka yang tidak beralasan dan ilegal ke Ukraina, serangan terhadap warga yang tidak bersalah dan rumah mereka, dan kekejaman yang meluas, termasuk dengan sengaja terhadap perempuan dan anak-anak, merusak ingatan akan pengorbanan masa lalu dan reputasi global yang pernah dibanggakan Rusia."