Konflik Rusia Vs Ukraina
3 Pengakuan Tentara Ukraina yang Ditangkap Rusia, Kaget Diperlakukan Baik hingga Ditipu Pemerintah
Sejumlah pengakuan mengejutkan disampaikan oleh para tentara Ukraina yang ditangkap pasukan militer Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Pasukan militer Rusia diketahui sudah beberapa kali mengamankan hidup-hidup para tentara Ukraina.
Kemudian kerap beredar wawancara antara pasukan militer Rusia dengan para tentara Ukraina yang ditangkap.
Dari hasil wawancara tersebut terungkap beberapa informasi yang tidak pernah disampaikan oleh pemerintah Ukraina.
Dikutip TribunWow.com, hasil wawancara dari para tentara Ukraina yang menjadi tahanan perang itu kerap dipublikasikan lewat media asal Rusia seperti rt.com.
Berikut ini adalah sejumlah pengakuan tentara Ukraina yang ditangkap hidup-hidup oleh tentara Rusia:
Baca juga: Putin Nyatakan Sumpah Mengejutkan terkait Ukraina Jelang Parade Hari Kemenangan Rusia
Baca juga: PM Kanada Lihat Langsung Kebrutalan Rusia di Ukraina, Sebut Putin Harus Bertanggung Jawab
1. Kecewa Dianggap Mati oleh Pemerintah
Pemerintah Ukraina pada Jumat (25/2/2022) silam menyatakan akan memberikan penghargaan secara anumerta kepada prajurit Ukraina yang telah gugur setelah bertahan melawan pasukan Rusia di Pulau Zmiinyi (Pulau Ular).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri telah menyampaikan akan memberikan penghargaan medali dan gelar pahlawan Ukraina kepada prajurit yang gugur di Pulau Ular.
Di sisi lain pada saat itu Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan total 82 prajurit yang ada di Pulau Ular telah menyerah secara sukarela.
Kini muncul video sejumlah prajurit Ukraina menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah mereka karena mereka merasa dianggap sudah mati dan ditinggal begitu saja.
Video ini ditampilkan dalam kanal YouTube RT, Selasa (1/3/2022).

Prajurit pertama yang berbicara adalah Komandan unit pasukan marinir Ruslan Murenko.
"Dia (Zelensky) bahkan tidak tahu ada infantri angkatan laut di Pulau Zmiinyi (Pulau Ular)," kata Murenko.
"Mereka mengubur kita, jadi saya duga selama ini memang itu rencananya, untuk mengubur kita," sambungnya.
Kemudian prajurit kedua yang berbicara adalah Komandan baterai mortir batalion marinir Alexander Molotokov,