Konflik Rusia Vs Ukraina
Hacker Serang Perayaan Hari Kemenangan Rusia: Darah Warga Ukraina dan Anak Mereka Ada di Tanganmu
Serangan hacker dialami oleh masyarakat Rusia ketika mereka tengah menonton perayaan hari kemenangan Rusia lewat media elektronik.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Diketahui, tanggal 9 Mei menjadi hari bersejarah bagi Rusia yang merupakan pecahan Uni Soviet.
Setiap tanggal tersebut, Rusia akan menggelar parade tahunan yang semakin dianggap penting selama 20 tahun kepemimpinan Putin.
Pada hari ini, tentara dan tank yang tidak bertempur di Ukraina akan berparade melalui Moskow dan kota-kota Rusia lainnya.
Tetapi Wallace diperkirakan akan mengatakan bahwa kehadiran jenderal-jenderal tentaralah yang sangat tidak pantas.
Pasalnya, mereka membiarkan Kremlin membuat persamaan yang salah antara perjuangan anti-fasis dalam perang dunia kedua dan serangan tak beralasan terhadap Ukraina yang demokratis.
"Mari kita sebut absurditas para jenderal Rusia, gemerlap dalam seragam parade terawat mereka dan terbebani oleh banyak medali mereka, karena benar-benar terlibat dalam pembajakan Putin atas sejarah kebanggaan leluhur mereka untuk bertahan melawan invasi kejam; memukul mundur fasisme; mengorbankan diri mereka sendiri untuk tujuan yang lebih tinggi," kata menteri pertahanan itu.
Wallace mengatakan bahwa prajurit profesional juga harus terkejut dengan perilaku tentara Rusia.
Pasukan Moskow telah dituduh berulang kali membom warga sipil, sementara gagal mencapai tujuan militer yang telah ditetapkan.
"Mereka tidak hanya terlibat dalam invasi ilegal dan kejahatan perang, tetapi petinggi mereka telah gagal pangkat dan arsip mereka sendiri sejauh mereka harus diadili di pengadilan militer," ujar Wallace.
Militer Rusia teretahan di Ukraina setelah lebih dari dua bulan pertempuran, termasuk upaya yang gagal untuk merebut ibu kota Kyiv.
Kini Rusia mencoba mengerahkan pasukan massal di timur untuk mendapatkan keuntungan teritorial dalam pertempuran di wilayah Donbas.
Putin Ucapkan Sumpah
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan sumpah terkait invasinya ke Ukraina, Minggu (8/5/2022).
Ia menegaskan akan memperoleh kemenangan di Ukraina seperti yang didapatkan pada tahun 1945 saat mengalahkan Nazi.
Pernyataan ini seolah menjawab sejumlah spekulasi yang menyebut Putin akan menghalalkan segala cara untuk menguasai negara tetangganya.