Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tak Percaya Berhasil Selamat, Pengungsi Terakhir Sempat Mengira akan Tewas di Pabrik Baja Mariupol

Warga sipil terakhir yang diselamatkan dari kompleks pabrik baja Azovstal, Mariupol berhasil selamat sampai di wilayah yang dikuasai Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
AFP
Seorang pengungsi Ukraina memeluk anaknya ketika orang-orang yang dievakuasi dari Mariupol tiba dengan bus di Zaporizhzhia, Ukraina selatan, pada Minggu (8/5/2022). 
- Transpose +

"Saya hanya ingin hidup dan memulai lagi, semua yang saya miliki ada di sini," kata Yegor Chekhonadsky sambil menunjuk sekelompok tas di kakinya.

Dia, istri dan dua putranya telah berlindung di Azovstal sejak awal Maret.

Kini mereka bisa bebas dari serangan dan ancaman sewaktu-waktu pasukan Rusia.

"Tentu saja saya sangat bahagia, dan senang berada di Ukraina," pungkasnya.

Baca juga: Di Depan Jurnalis, Prajurit Ukraina di Mariupol Ungkap Alasan Enggan Menyerah ke Rusia

Baca juga: Merasa Ditipu Pemerintah, Komandan Ukraina di Mariupol Menyerah ke Rusia, Sebut Ditinggal untuk Mati

Seluruh Warga Sipil Dievakuasi dari Pabrik Baja Azovtal

Warga sipil terakhir Ukraina yang terperangkap di pabrik baja di kota pelabuhan Mariupol kini telah dievakuasi.

Seluruh wanita, orangtua dan anak-anak yang terperangkap dalam kepungan Rusia berhasil diselamatkan.

Namun, sejumlah tentara dan beberapa pria dikabarkan masih berada di dalam pabrik lantaran tak diizinkan keluar oleh Rusia.

Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Minggu (8/5/2022), Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan pada hari Sabtu bahwa semua wanita, anak-anak dan orang tua telah dievakuasi.

Mereka dibawa keluar dari bunker bawah tanah di pabrik baja Azovtal, di mana mereka bersembunyi dari serangan Rusia dengan sedikit makanan, air atau obat-obatan.

"Bagian dari operasi kemanusiaan Mariupol ini sudah berakhir," tulis Vereshchuk di aplikasi perpesanan Telegram.

Pabrik baja Azovtal merupakan kantong terakhir pertempuran Ukraina di kota pelabuhan yang hancur.

Fasilitas ini telah menjadi simbol perlawanan terhadap upaya Rusia untuk merebut petak-petak Ukraina timur dan selatan dalam perang 10 minggu.

Ratusan pejuang Ukraina diperkirakan tetap berada di dalam.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam pidato larut malam, mengatakan lebih dari 300 warga sipil telah diselamatkan dari pabrik tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved