Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pesawat Rusia Bombardir Sekolah Ukraina, 60 Orang Diduga Tewas Tertimbun, Simak Videonya

Sedikitnya 60 orang hilang dan dikhawatirkan tewas di puing-puing sekolah yang terbakar setelah serangan udara Rusia di Ukraina timur.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Twitter @@MFA_Ukraine
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengunggah video reruntuhan sebuah sekolah di Ukraina akibat serangan udara Rusia, Minggu (8/5/2022). 2 orang ditemukan tewas, sementara 60 lainnya diduga tertimbun puing-puing. 

TRIBUNWOW.COM - Sedikitnya 60 orang hilang dan dikhawatirkan tewas di puing-puing sekolah yang terbakar setelah serangan udara Rusia di Ukraina timur.

Gubernur wilayah Luhansk, Sergey Gaidai, mengatakan pada hari Minggu bahwa dua orang dipastikan tewas.

Insiden ini pun menuai kecaman keras dari pemerintah Ukraina yang kembali menuding Rusia melakukan kejahatan perang.

Seorang wanita ditemukan tewas mengenaskan dengan tanda Nazi terukir di perut. Jasadnya ditemukan pasukan Rusia di ruang bawah tanah bekas sekolah kota Mariupol, Ukraina, Senin (28/3/2022).
Seorang wanita ditemukan tewas mengenaskan dengan tanda Nazi terukir di perut. Jasadnya ditemukan pasukan Rusia di ruang bawah tanah bekas sekolah kota Mariupol, Ukraina, Senin (28/3/2022). (YouTube Patrick Lancaster)

Baca juga: Perutnya Diukir dengan Tanda Nazi, Seorang Wanita di Ukraina Ditemukan Tewas Mengenaskan

Baca juga: Kondisi Kota Mariupol Hancur akibat Serangan Bom Rusia, Rela Minum Air Hujan untuk Bertahan Hidup

Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Minggu (8/5/2022), setelah pasukan Rusia menjatuhkan bom di sekolah tersebut, 30 warga sipil telah ditarik dari reruntuhan.

Dua orang ditemukan tewas sementara sekitar 60 orang lain sedang dalam proses pencarian.

Menurut Gaidai, sekitar 90 orang telah berlindung di sekolah di desa Bilohorivka itu.

Namun kebakaran setelah serangan hari Sabtu, telah melalap habis gedung itu.

"Api padam setelah hampir empat jam, kemudian puing-puing dibersihkan dan, sayangnya, mayat dua orang ditemukan," tulis Gaidai di aplikasi pesan Telegram.

"Tiga puluh orang dievakuasi dari reruntuhan, tujuh di antaranya terluka. Enam puluh orang kemungkinan tewas di bawah reruntuhan bangunan."

Namun pernyataan ini belum dapat diverifikasi lebih lanjut lantaran belum ada komentar dari pihak terkait.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengutuk keras penembakan Rusia terhadap sekolah itu.

Dalam sebuah posting di Twitter kementerian mengutuk perbuatan Rusia dan membandingkannya dengan perang dunia II.

Dikatakan bahwa Rusia melakukan kejahatan perang sebelum Hari Peringatan Kemenangan atas Nazi pada tanggal 9 Mei.

"#Rusia melakukan kejahatan perang brutal ini sesaat sebelum Hari Peringatan dan Rekonsiliasi, terus-menerus mengulangi tragedi Perang Dunia II. #HentikanPerangRusia," cuit @MFA_Ukraine, Minggu (8/5/2022).

Diketahui, Ukraina dan Barat telah menuduh pasukan Rusia menargetkan warga sipil dan melakukan kejahatan perang.

Namun tudingan ini ditolak oleh Moskow yang berdalih pasukannya hanya menyerang target militer.

Baca juga: Sindir Tenggelamnya Kapal Rusia, Ukraina: Parade Armada Laut Hitam akan Diadakan di Dasar Laut

Baca juga: Parade Hari Kemenangan, Rusia akan Pamerkan Pesawat Hari Kiamat hingga Jet Tempur Bentuk Huruf Z

Rusia Bantah Langgar Aturan Perang

Pada hari keenam konflik tepatnya Selasa (1/3/2022), Rusia melancarkan serangan roket di Kota Kharkiv, Ukraina yang menghancurkan gedung pemerintah hingga opera.

Pemerintah Ukraina menyatakan target yang diserang Rusia berada di area warga sipil dan bukanlah kombatan.

Dalam konflik yang dimulai sejak Kamis (24/2/2022), kini Rusia dicurigai oleh jaksa dari International Criminal Court (ICC) telah melakukan kejahatan perang saat melakukan operasi militer di Ukraina.

Dikutip dari RT.com, juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov kemudian menjawab pertanyaan jurnalis pada Selasa (1/3/2022) terkait kecurigaan jaksa ICC.

Dugaan Rusia melakukan kejahatan perang sebelumnya dilaporkan oleh pemerintah Ukraina.

Peskov tegas membantah Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Ia juga membantah kabar pasukan Rusia telah memakai senjata yang dilarang seperti peluru cluster dan senjata thermobaric di Ukraina.

Peskov turut menegaskan soal pasukan militer Rusia yang tidak pernah mengincar warga sipil.

"Pasukan Rusia tidak menyerang warga sipil atau perumahan penduduk," ujar Peskov.

Peskov turut mengomentari bagaimana Amerika Serikat mengompori negara-negara lain untuk memberikan sanksi terhadap Rusia.

Sementara itu, sebuah serangan besar dilakukan pasukan militer Rusia pada Selasa (1/3/2022).

Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dituding pemerintah Ukraina melakukan kejahatan perang, sebuah roket menghantam bangunan di pusat Kota Kharkiv.

Serangan ini menghancurkan gedung opera, ruang konser, hingga gedung pemerintahan.

Pada video yang beredar tampak aktivitas di sekitar gedung sedang berlangsung normal.

Sejumlah kendaraan tampak lalu lalang seperti biasa.

Dikutip dari BBC.com, tak lama kemudian terekam oleh kamera CCTV yang terpasang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), sebuah roket milik Rusia jatuh dari atas dan meledakkan bangunan tersebut.

Seusai ledakan terjadi tampak bangunan yang jadi target Rusia mengalami kerusakan parah.

Kendaraan yang ada di luar turut menjadi korban ledakan tersebut.

Pejabat setempat menyatakan 10 warga Ukraina tewas dalam serangan roket tersebut sedangkan 35 lainnya luka-luka.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung merespons serangan yang diluncurkan Rusia.

"Ini adalah teror terhadap Ukraina. Tidak ada target militer di sana," ungkap Zelensky.

Sebelum serangan pada hari Selasa, Kharkiv telah menerima rentetan serangan Rusia dan selama itu 16 orang telah tewas.

Direktur Penelitian European Expert Association memberikan tanggapan dan menyentil Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir akun Twitter pribadinya, @maria_avdv, Selasa (1/3/2022), membagikan video CCTV yang merekam serangan tersebut.

Peneliti dan analis senior yang sedang berada di Kharkiv itu, menampilkan kekacauan yang terjadi.

Terlihat bagian depan gedung pemerintahan Kharkiv yang berada di persimpangan jalan, meledak terkena hantaman artileri.

Di layar, tampak pengeboman tersebut terjadi pada sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

Ketika ledakan terjadi, tampak sejumlah mobil tengah bergerak pelan melintasi depan gedung.

Sementara, asap hitam mengepul disertai jatuhnya puing-puing bangunan ke jalanan.

"Serangan rudal terhadap pemerintahan daerah Kharkiv, Sumska 64. Penembakan misil Grad di daerah pemukiman. Putin sekarang dalam perang total dengan Ukraina," tulis Maria.

Ia menyerukan agar informasi penyerangan Rusia terhadap Ukraina disiarkan secara luas ke penjuru dunia.

Disebutkan bahwa orang-orang yang berada di Ukraina mulai mengkhawatirkan kelangsungan hidupnya dan anak-anaknya.

"Saya meminta wartawan asing untuk meliput sebanyak mungkin krisis kemanusiaan skala besar yang disebabkan oleh perang Putin di Ukraina. Perang berdampak pada semua orang di sini. Geografi konflik meluas, orang-orang mulai panik dengan kehidupan mereka dan kehidupan anak-anak mereka," cuit Maria. (TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved