Konflik Rusia Vs Ukraina
Inggris Dukung Ukraina Rebut Kembali Wilayah Krimea dan Donbas yang Dikuasai Rusia sejak 2014
Inggris dikabarkan mendukung Ukraina untuk kembali mengambil wilayahnya yang diduduki Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Pertama dan terpenting, mari kita keluarkan Rusia dari rencana invasi mereka sekarang dan membantu Ukraina menyelesaikan dan benar-benar mengingat perjanjian Minsk, yang pada dasarnya telah dicabut oleh Rusia, adalah tentang mencoba menyelesaikan dua wilayah yang diduduki itu," ujar Wallace.
"Tetapi kuncinya adalah terus mendukung integritas kedaulatan Ukraina dan kemampuan mereka untuk membela diri".
Baik pernyataan Truss dan Wallace menyiratkan bahwa pemerintah Inggris percaya pasukan Rusia harus meninggalkan tidak hanya wilayah yang diduduki sejak invasi saat ini pada akhir Februari, tetapi juga daerah yang mereka duduki dan aneksasi sebelumnya termasuk Krimea dan bagian dari wilayah Donbas timur.
Baca juga: Zelensky Yakin Vladimir Putin akan Kembali Serang Kiev jika Rusia Telah Berhasil Kuasai Donbas
Baca juga: Putin Yakin Segera Menang dari Ukraina, Sebut Zelensky Tolak Perjanjian Damai di Donbas
Rusia Disebut Perang Lawan NATO
Media massa milik pemerintah Rusia mengklaim Perang Dunia III telah terjadi.
Diberitakan oleh sebuah stasiun televisi milik pemerintah Rusia, saat ini Rusia sedang berperang dengan NATO.
Seperti yang diketahui, hampir tiga bulan konflik antara Rusia dan Ukraina berlangsung sejak 24 Februari 2022 lalu.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, sejak awal terjadinya konflik, negara-negara barat khususnya Inggris dan Amerika Serikat (AS) rutin mengirimkan senjata dan peralatan militer kepada Ukraina.
Olga Skabeyeva, satu dari beberapa tokoh media pemerintah Rusia menyebut konflik antara Ukraina dan Rusia telah berkembang sedimikian rupa hingga saat ini telah menjadi perang antara Rusia dan NATO.
Skabeyeva lalu menjelaskan bagaimana warga sipil di Ukraina tidak melihat adanya genosida yang dilakukan oleh tentara Rusia.
"Di daerah Kharkiv, mereka (warga Ukraina) menyambut tentara kita layaknya pembebas," ujarnya.
Skabeyeva mengatakan, para warga sipil Ukraina justru mencurigai pasukan militer negara mereka sendiri lah yang melakukan kejahatan perang.
News anchor lainnya bernama Olesya Loseva menjelaskan kepada penonton bagaimana negara-negara barat melakukan aksi provokasi dengan cara mengirimkan banyak senjata ke Ukraina.
Seorang komentator militer bernama Dmitry Drozdenko yang hadir dalam acara TV pemerintah Rusia menjelaskan bahwa negara-negara barat sudah sejak lama bersiap untuk melakukan perang.
Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RT, Jumat (15/4/2022), AS telah meningkatkan keterlibatannya dalam krisis Ukraina dengan lebih banyak memasok senjata ke Kiev.