Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Yakin Segera Menang dari Ukraina, Sebut Zelensky Tolak Perjanjian Damai di Donbas
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak ragu bahwa tujuannya di Donbas akan segera tercapai.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak ragu bahwa tujuannya di Donbas akan segera tercapai.
Ia menegaskan bahwa kehadiran pasukan Rusia di wilayah Ukraina itu membawa tujuan mulia.
Namun, perjanjian damai yang diajukan Rusia terkait konflik Donbas, telah ditolak pihak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Presiden 69 tahun itu pun memuji kiprah pasukan Rusia yang kini telah ditarik mundur dari Kiev ke Donbas.

Baca juga: Kiprah Aleksandr Dvornikov, Jenderal Perang Rusia yang Kini Ditunjuk Pimpin Serangan ke Ukraina
Baca juga: Kadyrov Tegaskan Rusia Tetap akan Ambil Alih Kiev meski Vladimir Putin Tarik Mundur Pasukan
Dilansir TribunWow.com dari media Rusia Tass, Selasa (12/4/2022), Putin berpidato saat menghadiri pertemuan dengan para pekerja industri luar angkasa di Vostochny Cosmodrome, di wilayah Amur.
Ia menegaskan bahwa Rusia akan segera mencapai kemenangan di Ukraina.
"Inilah yang akan terjadi. Tidak ada keraguan. Tujuannya sangat jelas, tujuan ini mulia," kata Putin.
Pimpinan Kremlin itu kembali mengingatkan tujuannya menginvasi Ukraina.
Putin mengatakan ingin membantu rakyat Donbas yang dikatakan mengalami diskriminasi.
Menurut Putin, Ukraina yang ditunggangi Barat, menolak proposal perjanjian Minsk yang disebut sebagai solusi perdamaian dengan pihak separatis.
"Tujuan utamanya adalah untuk membantu orang-orang di Donbas, yang telah kami akui (kemerdekaannya-red)," kata Putin.
"Kami harus melakukannya, karena otoritas Kiev, didorong oleh Barat, menolak untuk mengimplementasikan Perjanjian Minsk, yang bertujuan untuk resolusi damai dari masalah Donbas," imbuhnya.
Putin menunjukkan bahwa Zelensky mengatakan secara terbuka bahwa Kiev tidak menyukai setiap klausul Perjanjian Minsk.
Sementara pejabat lain menyatakan bahwa implementasi Perjanjian Minsk tidak mungkin dilaksanakan.
"Mereka menolaknya secara terbuka. Yah, tidak mungkin untuk terus mentolerir genosida yang berlangsung selama delapan tahun ini," ujar Putin menggarisbawahi.