Konflik Rusia Vs Ukraina
Inggris Provokasi Ukraina Masuki Wilayah Rusia, Rusia Balik Ancam akan Serang Kiev dari Jarak Jauh
Pemerintah Rusia menuding Inggris telah melakukan provokasi agar Ukraina berani masuk dan menyerang wilayah di dalam Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Rusia menuduh Inggris telah melakukan provokasi mengajak pasukan militer Ukraina agar berani masuk dan menyerang ke wilayah Rusia.
Berdasarkan pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, provokasi ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Inggris, James Heappey.
James disebut mendukung Ukraina menggunakan senjata buatang Inggris untuk mengincar target-target di dalam wilayah Rusia.
Baca juga: Tangan Putin Terus Bergetar, Viral Video Lama sang Presiden Rusia sebelum Umumkan Invasi ke Ukraina
Baca juga: 7 Fakta Nuklir di Konflik Ukraina, Trump Ngaku Berani Tegur Putin hingga Koper Berisi Tombol Nuklir
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Kemenhan Rusia memperingatkan apabila terjadi serangan di dalam wilayah Rusia maka Rusia akan melakukan serangan balik.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kemenhan Rusia pada Selasa (26/4/2022).
"Seperti yang kami peringatkan, pasukan militer Rusia sedang berjaga-jaga sepanjang waktu untuk melakukan serangan balik dengan senjata jarak jauh berakurasi tinggi mengincar pengambil kebijakan di Kiev," ujar Kemenhan Rusia.
Sebelumnya James menyampaikan tidak ada yang salah jika Ukraina menggunakan senjata bantuan Inggris untuk menyerang target yang berada di dalam wilayah Rusia.
Sebelumnya, pemerintah Rusia menyebut pihaknya saat ini tidak hanya berperang melawan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, kini Rusia turut memerangi negara-negara Anggota NATO lewat Ukraina.
Lavrov menilai Ukraina telah menjadi negara 'boneka' yang dipersenjatai oleh NATO untuk berperang melawan Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, pernyataan ini disampaikan oleh Lavrov pada Senin (25/4/2022).
"Pada dasarnya NATO sedang berperang melawan Rusia melalui proksi dan kini mempersenjatai proksi tersebut (Ukraina)," ujar Lavrov.
Lavrov juga menyindir bagaimana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah seorang aktor yang handal.
Ia menyebut sebenarnya Ukraina tidak memiliki niat untuk menyelesaikan konflik lewat jalur negosiasi.
"Jika Anda melihat dan membaca dengan penuh perhatian tentang apa yang dia (Zelensky) katakan, Anda akan menemukan ribuan kontradiksi," ujar Lavrov.