Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Nenek di Ukraina Dapat Kotak Susu Berisi Jebakan Bom, Disebut Dibagikan oleh Tentara Rusia

Seorang nenek di Kherson, Ukraina, mendapatkan sekotak susu dari tentara Rusia, namun ternyata berisi bom.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube CGTN
Momen pasukan militer Rusia membagikan bantuan kemanusiaan pada warga sipil di Kharkiv, Ukraina, pada 16 Maret 2022. Terbaru, seorang nenek mendapat kotak susu berisi jebakan bom dari tentara Rusia, Selasa (26/4/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menghadapi serangkaian tudingan kejahatan perang di Ukraina.

Seperti kabar yang baru-baru ini dilaporkan dari wilayah Kherson, Ukraina.

Seorang nenek di distrik tersebut mendapatkan sekotak susu dari tentara Rusia, namun ternyata berisi bom.

Momen pasukan militer Rusia membagikan bantuan kemanusiaan pada warga sipil di Kharkiv, Ukraina, pada 16 Maret 2022.
Momen pasukan militer Rusia membagikan bantuan kemanusiaan pada warga sipil di Kharkiv, Ukraina, pada 16 Maret 2022. (YouTube CGTN)

Baca juga: Orangtuanya Hidup Menderita di Ukraina, sang Anak di Rusia Justru Tak Percaya

Baca juga: Soroti Perubahan Sikap Putin, Eks Presiden Ukraina Yakin Rusia akan Kalah

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Selasa (26/4/2022), seorang nenek Ukraina nyaris lolos dari maut setelah seorang tentara Rusia memberinya sekotak susu berisi bahan peledak.

Susu tersebut merupakan pemberian dari tentara Rusia yang dikabarkan telah membagikan bantuan kemanusiaan pada penduduk di wilayah konflik.

Namun, betapa terkejutnya sang nenek itu ketika membuka kotak susu dan melihat kabel yang menempel pada tutupnya.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan kabel itu mengarah ke detonator bom.

Putra wanita itu pun memberikan kesaksian kepada media lokal in.kherson.ua.

"Ibuku yang sudah pensiun memperhatikan bahwa ada sesuatu yang salah dengan susu ini, seolah-olah seseorang telah meminumnya sebelumnya, atau jika sudah pecah," kata putra sang nenek.

"Dia dengan hati-hati membuka tutupnya dan menunjukkan padaku apa yang ada di sana."

Kotak susu itu berisi bahan peledak buatan sendiri yang dipasang pada tali pancing yang jika dibuka akan meledakkan bom di dalamnya.

"Tas berisi bantuan kemanusiaan itu dibawa oleh ibu saya, meskipun saya telah memintanya untuk tidak melakukannya," ucap sang anak.

"Tapi kemarin dia mengambil sembako tersebut. Dia melihat bahwa tutup susu tidak kedap udara, dia berpikir bahwa seseorang telah meminumnya atau mungkin sudah basi, dia dengan hati-hati membuka tutupnya dan melihat sesuatu seperti benang."

Wanita tua itu kemudian memperlihatkan penemuannya kepada sang anak yang ikut terkejut.

Namun beruntung, keduanya berhasil menyadari adanya kabel tersebut dan tidak gegabah menarik tutup kotak susu yang bisa menyebabkan ledakan.

Baca juga: Tentara Rusia Semringah Terima Surat dan Gambar dari Anak-anak, Berisi Pesan dan Doa Menyentuh

Baca juga: Berbagi 1 Toilet dengan Ribuan Orang, Pengungsi Ukraina Ungkap Mengerikannya Kamp Penyaringan Rusia

Lihat tayangan selengkapnya melalui video berikut:

Hasil Sadapan Percakapan Tentara Rusia

Pemerintah Ukraina mengklaim telah beberapa kali berhasil menyadap percakapan milik tentara Rusia selama konflik berlangsung.

Dari hasil sadapan percakapan tersebut terungkap keseharian tentara Rusia selama melakukan invasi hingga percakapan amoral.

Dilansir TribunWow.com, berikut ini adalah sejumlah percakapan tentara Rusia yang berhasil disadap oleh pemerintah Ukraina:

1. Makanan Para Tentara Rusia

Tentara Rusia yang kelaparan dilaporkan telah memakan anjing-anjing liar yang ditinggalkan oleh pemiliknya di Ukraina.

Kabar ini diketahui dari sebuah panggilan telepon prajurit Rusia yang berhasil disadap.

Hal ini mengindikasikan adanya kekurangan pasokan logistik yang dapat menghambat pergerakan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Jumat (1/4/2022), Dinas Keamanan Ukraina berhasil merekam pembicaraan telepon seorang tentara Rusia,

Menurut transkrip yang dirilis oleh agen Ukraina, seorang tentara Rusia bercakap-cakap dengan seseorang yang diduga keluarganya.

Dalam percakapan tersebut, sang prajurit menjelaskan kondisinya di medan perang.

"Apakah kamu setidaknya bisa makan dengan baik?," tanya sebuah suara.

"Tidak terlalu buruk. Kami makan alabai (jenis anjing gembala Asia Tengah) kemarin. Kami ingin merasakan daging," jawab tentara tersebut.

Diketahui,tentara biasanya mendapat paket ransum tahan lama, yang tidak perlu didinginkan, dan berisi makanan siap saji yang bisa direbus dalam kantong.

Tetapi serangan Ukraina terhadap konvoi Rusia, tampaknya memotong rantai logistik.

Hal ini membuat tentara Rusia melakukan tindakan putus asa karena tak bisa mendapatkan pasokan makanan.

Panggilan lain yang disadap dari tentara Putin telah mengungkapkan pasukan itu tidak hanya kekurangan makanan, tetapi juga amunisi dan bahan bakar.

Hal ini mendukung kabar bahwa pasukan Rusia dikatakan telah menyerbu supermarket untuk mencuri makanan dan alkohol, serta menjarah rumah.

2. Tentara Rusia Cekikikan Bahas Aksi Rudapaksa

Pemerintah Ukraina baru-baru ini merilis sebuah rekaman suara yang berisi percakapan telepon antara seorang tentara Rusia dan seorang wanita yang berhasil disadap.

Pada saat bercakap-cakap terdengar tentara Rusia tersebut membahas sebuah kasus rudapaksa yang dilakukan oleh sejumlah tentara Rusia terhadap gadis di bawah umur.

Terdengar juga suara tawa pada percakapan tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova sempat menyampaikan para tentara Rusia sengaja melakukan tindakan asusila terhadap warga sipil sebagai instrumen perang selama invasi.

Awalnya percakapan dibuka oleh sang wanita.

"Apa yang kau lakukan," tanya wanita itu sambil tertawa.

"Di sini ada tiga kru tank merudapaksa seorang gadis," jawab sang tentara Rusia dengan santai.

Ia lalu menjelaskan gadis yang menjadi korban masih berusia 16 tahun.

"Kru tank kita?" tanya wanita itu.

"Iya," jawab sang tentara Rusia.

3. Bepergian Bersama Mayat

Di tengah konflik yang berlangsung, beredar informasi tentara Rusia mengalami keresahan dan banyak masalah.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, hal ini disampaikan oleh intelijen Ukraina yang mengklaim telah berhasil menyadap percakapan telepon antara tentara Rusia dan komandannya.

Dalam percakapan itu seorang tentara Rusia mengaku dipaksa untuk berpergian bersama mayat tentara Rusia yang tidak bisa dibawa keluar dari Ukraina.

"Kami mengharapkan untuk tiba dengan empat tenda M-30 dan kita berakhir hanya memiliki satu (tenda)... dan tenda tersebut bukan diperuntukkan untuk kami," keluh tentara RUsia tersebut.

Menurut percakapan yang disadap oleh intelijen Ukraina, para tentara Rusia saat ini dipaksa untuk tinggal di parit-parit.

Seorang komandan tentara Rusia mengeluhkan bagaimana pasukannya terkena bom oleh pesawat dari negaranya sendiri.

"Ini adalah sebuah sirkus bukan operasi militer," ujar komandan tersebut sambil memaki-maki.

4. Bebaskan Suami Berbuat Cabul

Badan intelijen Ukraina mengklaim telah berhasil menyadap percakapan antara seorang wanita di Rusia dengan suaminya yang merupakan tentara Rusia yang tengah berada di Ukraina.

Berdasarkan hasil sadapan, percakapan antara tentara Rusia dengan istrinya tersebut sangat tidak wajar.

Alih-alih melepas kangen dan rindu, sang istri justru membahas hal amoral dengan sang suami.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, saat menelepon suaminya, sang istri mempersilakan suaminya untuk melakukan tindakan asusila kepada para wanita-wanita di Ukraina.

Bahkan sang wanita sempat terdengar tertawa ketika membahas hal tersebut dengan sang suami.

Rekaman percakapan ini diketahui berdurasi 30 detik.

Berikut potongan percakapan yang berhasil disadap badan intelijen Ukraina.

"Jadi ya, lakukan lah di sana. Wanita Ukraina, rudapaksa mereka," ujar istri tentara Rusia saat menelepon suaminya.

Sang istri sempat tertawa lalu meminta agar sang suami tak perlu melapor kepadanya jika ingin melakukannya.

"Jadi aku lakukan tindakan asusila dan tidak memberitahu mu apapun?" jawab tentara Rusia tersebut.

Sambil kembali tertawa, sang istri menjawab yang penting dirinya tidak tahu suaminya melakukannya.

"Cukup pakai pengaman," ucap sang istri kepada suaminya.

Tentara Rusia tersebut kemudian mengiyakan ucapan istrinya itu.

Badan intelijen Ukraina menyimpulkan, dari hasil sadapan ini, mayoritas penduduk Rusia memiliki moral yang bobrok. (TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinTentararudapaksa
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved