Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serbu Kantor Media di Ukraina, Tentara Rusia Ancam Jurnalis agar Sebarkan Berita Ini

Sebuah kantor berita di Ukraina sempat menjadi target serangan pasukan militer Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
BBC.com
Pasukan militer Rusia hanya mengizinkan warga Ukraina menonton channel TV milik pemerintah Rusia. 

Belum lama ini dunia internasional digegerkan oleh tragedi pembantaian warga sipil yang terjadi di Kota Bucha, Ukraina.

Tragedi ini awalnya diviralkan oleh pemerintah Ukraina yang merilis foto dan video mayat-mayat manusia dibiarkan begitu saja di jalan raya hingga di halaman rumah.

Pemerintah Rusia sendiri telah menampik tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa tragedi pembantaian itu adalah rekayasa pemerintah Ukraina.

Dikutip TribunWow.com, kini media asal Rusia rt.com mengklaim berhasil memeroleh sebuah rekaman percakapan telepon milik seorang jurnalis media barat yang sedang melakukan liputan lapangan di Kota Bucha.

Dalam rekaman percakapan telepon tersebut, sang jurnalis diketahui bernama Simon.

Simon bercerita kepada koleganya kala itu ia sedang melakukan liputan lapangan di Kota Borodyanka yang terletak tak jauh dari Bucha.

"Sama sekali tidak ada mayat-mayat di jalanan," ujar Simon di telepon.

Simon lalu bercerita kota tersebut memang mengalami kerusakan parah karena serangan namun dirinya tidak menemukan adanya bukti pelanggaran hak asasi manusia di sana.

Simon juga menyampaikan ia dan krunya sempat mewawancarai sejumlah penduduk di Borodyanka.

Namun hasil wawancara justru mengatakan bahwa tentara Rusia bersikap ramah ke penduduk setempat, bahkan memberikan bantuan makanan hingga minuman.

Simon lalu bercerita, dirinya merekam semua itu dalam kamera.

Simon mengatakan, ia tak menyangka realita di lapangan akan berbeda jauh dari yang ia bayangkan.

Lalu Simon melanjutkan ceritanya di telepon ada seorang jurnalis Prancis melihat mayat yang diduga tewas karena serangan, bukan dieksekusi mati.

Sambungan telepon itu kemudian ditutup seusai Simon mengatakan akan berangkat ke Bucha untuk mengecek apakah ada bukti pelanggaran hak asasi manusia di sana.

Di sisi lain, Michael Tracey, seorang jurnalis asal Amerika Serikat (AS) mengungkapkan kecurigaan soal viralnya video pembantaian warga sipil di Kota Bucha.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir Putin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved