Konflik Rusia Vs Ukraina
Media Rusia Soroti Keanehan Warga Sipil di Mariupol Enggan Menyerah padahal Diberi Jaminan Selamat
Pasukan militer Rusia telah menawarkan kepada para tentara Ukraina yang ada di Mariupol untuk menyerah kapanpun mereka mau.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pasukan militer Rusia menawarkan para tentara dan warga Ukraina yang ada di Mariupol untuk menyerah kapanpun mereka mau.
Saat ini sejumlah tentara dan warga Ukraina masih ada yang terus bertahan di pabrik baja Azovstal.
Dikabarkan, mereka bersembunyi di dalam basemen yang berada di bawah pabrik tersebut.
Baca juga: Gagal Bujuk Bos Kantor Berita Ukraina, Rusia Rilis Koran Tiruan Berisi Propaganda
Baca juga: Serbu Kantor Media di Ukraina, Tentara Rusia Ancam Jurnalis agar Sebarkan Berita Ini
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, tawaran menyerah masih terus berlaku.
Kemenhan Rusia juga menyampaikan, pasukan militer Rusia siap untuk melakukan gencatan senjata dan membuka jalur kemanusiaan jika ada warga sipil yang ingin pergi ke luar.
Menurut penjelasan Kemenhan Rusia, para tentara Ukraina yang ada di Mariupol diperbolehkan pergi ke luar kapanpun mereka mau asalkan tidak membawa senjata dan amunisi mereka.
RT.com menginfokan, seorang komandan pasukan Ukraina di Mariupol menyebut ada ratusan warga sipil yang terjebak di dalam kompleks pabrik Azovstal.
Namun tidak dijelaskan mengapa para warga sipil tersebut secara sukarela ikut bersembunyi bersama para tentara Ukraina yang sedang bertempur melawan tentara Rusia.
Kemenhan Rusia mengatakan, para tentara Ukraina tersebut hanya perlu mengangkat bendera putih untuk menyatakan mereka telah menyerah.
Pemerintah Rusia menyampaikan, keselamatan para kombatan dan warga sipil yang menyerah akan dijamin.
Berdasarkan keterangan Kemenhan Rusia, koridor kemanusiaan yang diorganisir oleh pasukan Rusia di Mariupol telah mengevakuasi sebanyak 143 ribu warga sipil Ukraina, 341 warga negara asing, dan 1,844 tentara Ukraina.
Di sisi lain, Pimpinan Chechnya Ramzan Kadyrov mengungkapkan bagaimana para tentara Ukraina diperlakukan secara tak manusiawi oleh komandan mereka.
Diketahui kini masih tersisa sejumlah tentara Ukraina yang bertahan di pabrik baja Azovstal yang berada di Kota Mariupol.
Kadyrov menjelaskan, para tentara Ukraina itu saat ini dipimpin oleh batalion nasionalis Ukraina yang bersikap keji bahkan terhadap rekan seperjuangan mereka sendiri.
Dikutip TribunWow.com dari Tass.com, Kadyrov lewat akun Telegram miliknya menjelaskan bagaimana para tentara Ukraina yang terjebak di dalam Mariupol dipaksa untuk terus berperang oleh komandan mereka.