Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Jawab sampai Kapan Serang Ukraina, Pejabat Putin Ungkap Gol Terakhir yang Ingin Dicapai
Pihak Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan arahan mengenai kapan berakhirnya invasi di Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Invasi Rusia ke Ukraina berjalan hingga hampir dua bulan sejak pertama kali di mulai pada Kamis (24/2/2022).
Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda agresi militer tersebut akan selesai.
Namun, pihak Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan arahan mengenai kapan berakhirnya invasi tersebut.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-57, Krisis di Mariupol hingga Meningkatnya Ancaman Siber
Baca juga: Konflik Rusia dan Ukraina Memanas, PBB Turun Tangan Ajak Putin dan Zelensky Bertemu Muka
Dilansir TribunWow.com dari TASS, Kamis (21/4/2022), kepala departemen CIS kedua Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexey Polishchuk, mengatakan operasi militer khusus Rusia akan berakhir setelah ancaman yang terkait dengan kolonisasi NATO di Ukraina dihilangkan.
"Operasi militer khusus akan berakhir setelah tugasnya terpenuhi," kata Polishchuck.
"Diantaranya adalah perlindungan penduduk Donbass yang damai, demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, serta penghapusan ancaman terhadap Rusia yang datang dari wilayah Ukraina karena kolonisasi anggota NATO."
Menurut Polischuck, pergerakan militer di Ukraina sudah berjalan sesuai rencana.
"Semua tujuannya akan tercapai," Polishchuk menekankan.
Senada dengan hal tersebut, Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya juga sempat mengungkapkan hal yang bisa menentukan lamanya invasi ke Ukraina.
Menurut wakil diplomatik Presiden Putin itu, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi Ukraina.
Dalam waktu dekat, ia pun berencana akan mempresentasikan rancangan resolusi kemanusiaan tentang Ukraina di Dewan Keamanan PBB.
Dikutip dari RIA Novosti, Jumat (22/4/2022), Nebenzya kembali menekankan tujuan negaranya.
Dijelaskan bahwa agresi yang disebutnya operasi militer akan berakhir ketika tujuan Rusia tercapai.
Ia menegaskan terkait tuntutan utama Putin mengenai demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
Syaratnya yang dikemukakan juga termasuk tidak adanya ancaman yang berasal dari Ukraina terhadap Rusia dengan tidak bergabung menjadi anggota NATO.