Konflik Rusia Vs Ukraina
Tujuan Rusia Lakukan Serangan Kedua di Ukraina, Ini 3 Tantangan yang akan Dihadapi Pasukan Putin
Tujuan dan tantangan pasukan Rusia dalam melaksanakan serangan kedua ke Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Mereka tidak menyukai perang ini karena mereka tidak menyukai gagasan membunuh orang yang berbicara bahasa Rusia. Mereka telah kehilangan banyak rekan di utara dan mereka telah kehilangan kapal penjelajah angkatan laut Moskva," terang pejabat terkait.
Ketiga, Rusia masih belum memiliki jaminan superioritas udara sehingga tidak dapat memberikan dukungan udara jarak dekat permanen kepada pasukan mereka di darat.
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan Komandan Rusia berusaha untuk menghancurkan pertahanan terakhir marinir Ukraina di Mariupol.
Hal ini dilakukan untuk mendesak tentara Ukraina ke utara dengan tujuan menghentikan pertahanan di Donbas.
Pejabat itu mengatakan, bagaimanapun, tidak ada kepastian hal tersebut akan terjadi.
Ia merujuk fakta bahwa militer Ukraina sedang diisi ulang setiap hari dengan persenjataan baru.
Pasalnya, setelah berbicara dengan para pemimpin sekutu, Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan memberi Ukraina howitzer jarak jauh.
Pejabat itu menambahkan bahwa tujuh pesawat bermuatan persenjataan militer sebagai bagian dari bantuan Rp 11 triliun AS, akan mulai tiba dalam 24 jam ke depan.
Pentagon mengatakan bahwa Ukraina juga telah menerima pesawat baru-baru ini, tetapi tidak dari AS.
Namun Washington juga telah memasok suku cadang pesawat untuk membantu lebih banyak pesawat Ukraina mengudara.
Baca juga: Putin akan Pakai Nuklir di Babak Baru Konflik? Menlu Rusia Beri Jawaban Ambigu
Baca juga: Sebut Bodoh, Kadyrov Tertawakan Kesiapan Zelensky Perang dengan Rusia 10 Tahun: Kami Tak Punya Waktu
Alasan Rusia Sangat Ingin Kuasai Mariupol
Selama berminggu-minggu, kota pelabuhan Mariupol di Ukraina dikepung oleh pasukan Rusia.
Terhitung antara 100 ribu dan 200 ribu orang terperangkap di kota yang terus dibombardir tanpa henti.
Belakangan, timbul pertanyaan mengapa Rusia sampai nekat mengerahkan pasukannya untuk menguasai kota kecil di Ukraina tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari The Guardian, Rabu (23/3/2022), otoritas setempat mengatakan 80% infrastruktur kota telah hancur, beberapa di antaranya tidak dapat diperbaiki.