Konflik Rusia Vs Ukraina
Setelah Bersikap Ramah dan Lambaikan Tangan, Tentara Rusia Tembaki Bocah 13 Tahun yang Mengungsi
Bocah bernama Elisei Ryabukon menjadi korban penembakan oleh tentara Rusia ketika mengungsi bersama orangtuanya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Petugas medis tidak bisa menjangkau bocah itu karena diberondong tembakan.
Arseniy mati kehabisan darah.
Sofia, 6 tahun.
Dia, bersama dengan saudara laki-lakinya yang berumur satu setengah bulan, ibu, nenek, dan kakeknya, ditembak mati di dalam mobil mereka.
Keluarga itu mencoba meninggalkan Nova Kakhovka."
Menurut Zelenska, ada 38 anak tercatat telah meninggal sejak invasi pertama diluncurkan.
Angka ini masih terus bertambah mengingat banyaknya pengungsi dan anak-anak masih terjebak di sejumlah kota.
"Setidaknya 38 anak telah meninggal di Ukraina.
Dan angka ini mungkin meningkat saat ini karena penembakan di kota-kota kita yang damai!"
Sementara itu, pihak Rusia membantah melakukan penyerangan ke masyarakat sipil dan fasilitas publik.
Zelenska pun menyoroti hal tersebut dan menunjukkan foto anak-anak tersebut ke wajah tentara maupun pejabat Rusia.
"Ketika orang-orang di Rusia mengatakan bahwa pasukan mereka tidak menyakiti penduduk sipil, tunjukkan kepada mereka gambar-gambar ini!
Tunjukkan pada mereka wajah anak-anak ini yang bahkan tidak diberi kesempatan untuk tumbuh dewasa.
Berapa banyak lagi anak-anak yang harus mati untuk meyakinkan pasukan Rusia agar berhenti menembak dan mengizinkan koridor kemanusiaan?"
Wanita 44 tahun itu pun mengimbau agar berita tersebut disebarkan sehingga bisa terdengar di telinga warga Rusia.
"Katakan kebenaran yang mengerikan ini: penjajah Rusia membunuh anak-anak Ukraina.
Beritahu ibu Rusia - beri tahu mereka apa yang sebenarnya dilakukan putra mereka di sini, di Ukraina.
Tunjukkan foto-foto ini kepada wanita Rusia - suami, saudara, rekan senegara anda membunuh anak-anak Ukraina!
Biarkan mereka tahu bahwa mereka secara pribadi bertanggung jawab atas kematian setiap anak Ukraina karena mereka hanya diam memberi persetujuan atas kejahatan ini."(TribunWow.com/Via)