Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Berhasil Rebut Kota Pertama di Donbas, Ukraina Tarik Pasukan dan Ungsikan Penduduk
Pasukan Rusia telah merebut kota Kreminna di wilayah Donbas Ukraina timur.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Kerabat saya mengatakan (pada hari Senin) bahwa ada pesawat dan helikopter Rusia terbang di atas kota," kata Stetsenko.
"Mereka mengatakan bahwa (Rusia) menggunakan setiap jenis alat berat, grads (peluncur roket), tank."
"Sampai kemarin, mereka berada di pinggiran kota dan terjadi pertempuran jalanan. (Rusia) takut masuk ke kota karena ranjau."
Stetsenko memperkirakan masih ada sekitar 3.500 penduduk yang tersisa di kota.
Natalia Chekhuta, kepala pemerintahan daerah Kreminna dari 2015 hingga 2019, mengaku sangat terpukul.
Chekhuta, yang masih menjadi anggota dewan daerah untuk kota tersebut, mengatakan bahwa dia telah menjalankan misi evakuasi sukarela sejak awal perang.
Awalnya, tidak banyak orang yang ingin mengungsi, katanya, tetapi dalam tiga minggu terakhir evakuasi mulai terjadi secara besar-besaran.
Chekhuta dan timnya sedang menuju ke Kreminna pada tanggal 18 April untuk mengumpulkan orang-orang ketika pasukan Rusia menerobos garis pertahanan Ukraina dan memasuki kota.
Dia menemukan satu keluarga yang diberondong peluru saat mencoba untuk pergi dengan mobil, dua dari mereka meninggal dan satu lagi terluka.
"Orang-orang yang akan kami kumpulkan menelepon saya, meminta saya untuk tetap datang (melakukan evakuasi)," kata Chekhuta.
"Itu sangat sulit, sejak itu kami tidak bisa lagi mengadakan kontak."
Baca juga: Setelah Bersikap Ramah dan Lambaikan Tangan, Tentara Rusia Tembaki Bocah 13 Tahun yang Mengungsi
Baca juga: 20 Ribu Tentara Bayaran Rusia sampai di Ukraina, Terungkap Bayaran Pejuang Suriah yang Ikut Perang
Rusia telah Memulai Perang di Donbas
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan Rusia telah memulai pertempuran di Donbas.
Hal ini terlihat dari meningkatnya ekskalasi serangan di wilayah timur Ukraina tersebut.
Alih-alih gentar, Zelensky justru dengan keras menyatakan tak akan mundur dan akan terus berjuang mempertahankan daerahnya.
Diansir TribunWow.com, Selasa (19/4/2022), Zelensky menyatakan bahwa pasukan Presiden Rusia Vladimir sudah memulai penyerangan di Donbas.