Konflik Rusia Vs Ukraina
Klaim Invasi Rusia di Ukraina Sesuai Rencana, Putin Tetap Lancarkan Serangan sampai Hal Ini Tercapai
Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad tetap melanjutkan invasi di Ukraina sampai tujuan "mulia" negaranya tercapai.
Editor: Atri Wahyu Mukti
Namun jumlah kehilangan itu, baik berdasarkan versi Rusia maupun versi Ukraina, tidak bisa diverifikasi secara independen.
Sejumlah pengamat memperingatkan bahwa Rusia mungkin menyampaikan jumlah yang lebih kecil dari yang sebenarnya.
Sedangkan Ukraina mungkin menyampaikan jumlah yang lebih banyak demi mengangkat moral.
Baca juga: Pengakuan Tentara Sukarelawan di Ukraina Lihat 2 Rekannya Tewas: Ini Tidak seperti Irak
Para pemimpi Barat meyakini sekitar 7.000 hingga 15.000 tentara Rusia telah terbunuh.
Perekonomian Rusia pun telah terpukul oleh beragam sanksi yang diberikan negara-negara Barat.
Namun Putin mengatakan Rusia "tidak ingin diasingkan" , dengan alasan bahwa "tidak mungkin mengasingkan siapa pun di dunia modern ini - terutama atas negara sebesar Rusia".
Lukashenko juga menepis dampak dari sanksi negara-negara Barat.
"Mengapa kita begitu khawatir mengenai sanksi ini?"
Pekan lalu, pemerintah Inggris memperkirakan bahwa Rusia tengah menuju resesi terdalam sejak runtuhnya Uni Soviet.
Berikut perkembangan lainnya terkait situasi di Ukraina:
- Rusia mengintensifkan upayanya merebut kota pelabuhan Mariupol di selatan Ukraina yang kini terkepung. Wali kota Mariupol mengatakan sekitar 21.000 orang diperkirakan tewas di sana, tetapi para petugas terpaksa berhenti menghitung jumlah jenazah karena pertempuran berlangsung di jalanan.
- Masih di Mariupol, pemerintah di negara-negara Barat dan organisasi-organisasi internasional menyatakan prihatin mengenai laporan yang belum terkonfirmasi mengenai bahan kimia yang digunakan oleh Rusia di sana.
Badan keamanan Ukraina mengatakan telah menangkap buronan politikus pro-Rusia Viktor Medvedchuk. Dia menjadi tahanan rumah karena dicurigai berkhianat, namun melarikan diri beberapa hari setelah Rusia memulai invasi. - Gubernur Luhansk di Ukraina timur mengatakan sekitar 400 warga sipil telah dimakamkan di kota Severodonetsk yang berlokasi di dekat garis depan sejak awal invasi.
Rusia Terus Menggempur
Pada akhir Maret lalu, Gubernur Chernihiv, Ukraina utara mengatakan pasukan Rusia terus menggempur kota-kota di wilayah itu, meskipun Moskow telah berjanji mengurangi operasi militer di Chernihiv dan di sekitar Kyiv.
Vyacheslav Chaus mengatakan pasukan Rusia menyerang Kota Chernihiv, menghancurkan gedung-gedung sipil dan juga menyasar kota kecil di dekatnya, Nizhyn.
"Kami belum menyaksikan adanya jeda yang menunjukkan militer mereka menepati janji," kata Viacheslav Chaus kepada BBC.
Ditambahkan, yang menjadi sasaran serangan adalah infrastruktur sipil.