Konflik Rusia Vs Ukraina
Akui Ingin Rusia Lemah dan Makin Terisolasi, AS Siap Beri Senjata Apapun yang Diminta Ukraina
Pemerintah AS memastikan akan terus menyuplai senjata ke Ukraina untuk membantu dalam perang melawan Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan menyampaikan pemerintah AS siap menyediakan apapun senjata yang diminta oleh Ukraina.
AS mengaku akan terus menyuplai senjata ke Ukraina untuk membantu dalam konflik melawan Rusia.
Sullivan mengatakan, pemerintah AS saat ini mengirim senjata ke Ukraina setiap hari.
Baca juga: Isi Surat Milik Bocah di Ukraina untuk Ibunya yang Dibunuh Tentara Rusia: Kita akan Bertemu di Surga
Baca juga: Rekam Dirinya Lakukan Tindakan Asusila ke Bayi, Tentara Rusia Kirim Videonya ke Temannya
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Sullivan sendiri mengaku telah berkomunikasi dengan petinggi pejabat militer Ukraina untuk mendiskusikan senjata apa yang dibutuhkan oleh Kiev/Kyiv.
Sullivan berdalih, senjata yang akan diberikan AS ke Ukraina nantinya akan memperkuat Ukraina di medan perang serta memperkuat posisi Ukraina ketika melakukan negosiasi dengan Rusia.
Sullivan menyampaikan, pemerintah AS saat ini juga tidak lagi membeda-bedakan senjata untuk bertahan dan menyerang untuk diberikan ke Ukraina.
Bagi AS kini yang terpenting adalah memberikan Ukraina senjata yang dibutuhkan.
Sullivan menjadikan dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Rusia sebagai justifikasi AS mengirimkan senjata ke Ukraina.
"Lakukan apapun yang kita bisa untuk membantu Ukraina sukses," ujar Sullivan.
"Pada akhirnya, kita ingin melihat Ukraina yang bebas dan independen."
"Rusia yang semakin lemah dan terisolasi."
"Dan negara-negara barat yang semakin kuat, semakin bersatu, dan bertekad."
AS meyakini ketiga hal tersebut bisa dicapai dengan cara membantu Ukraina melawan Rusia.
Korut Sebut AS Perparah Konflik
Sebelumnya, komentar pedas dilontarkan oleh media pemerintah Korea Utara (Korut) terkait isu konflik antara Rusia dan Ukraina.