Konflik Rusia Vs Ukraina
Isi Surat Milik Bocah di Ukraina untuk Ibunya yang Dibunuh Tentara Rusia: Kita akan Bertemu di Surga
Gadis berusia sembilan tahun di Ukraina menulis surat untuk ibunya yang tewas ditembak mati tentara Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Seorang anggota parlemen Ukraina menyebarkan foto sebuah surat yang ditulis oleh gadis berusia sembilan tahun.
Gadis berusia sembilan tahun di Ukraina tersebut menulis surat untuk ibunya yang tewas ditembak oleh tentara Rusia.
Ia dan ibunya sempat menjadi korban serangan tentara Rusia ketika berada di mobil.
Baca juga: Inggris Sebut Rusia Rekrut Banyak Lansia Pensiunan Tentara untuk Lawan Ukraina Gara-gara Ini
Baca juga: 3 Skenario yang Bisa Membuat NATO Akhirnya Turun Tangan Terlibat Perang Rusia dan Ukraina
Namun hanya sang ibu yang tewas dalam serangan tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, menurut keterangan sang anggota parlemen Ukraina, surat ini ditulis pada 8 Maret 2022 silam.
Kendati demikian masih belum diketahui di mana insiden penembakan tersebut terjadi.
Berikut isi surat yang ditulis oleh bocah tersebut:
“Mama. This letter is a present for you on March 8 (mama. Surat ini adalah sebuah hadiah untuk mu pada 8 Maret).
If you think that you raised me in vain. Thank you for the best nine years of my life. (Jika engkau berpikir telah membesarkan saya dengan sia-sia. Terima kasih untuk sembilan tahun terbaik dalam hidupku).
I am very grateful to you for my childhood. You are the best mum in the world. I will never forget you. (Saya sangat berterima kasih kepada mu untuk masa kecil ku. Engkau adalah ibu terbaik di dunia. Aku tidak akan pernah melupakan mu).
I want you to be happy in the sky. I wish you go to heaven. We will meet in heaven. (Aku ingin engkau bahagia di langit. Aku berharap engkau pergi ke surga. Kita akan bertemu di surga).
I will try my best to be a good to go to heaven also. (Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk melakukan yang terbaik agar pergi ke surga).
Kiss you, Galiya. (Cium kamu, Galiya)."
Gadis 15 Tahun Dipaksa Hidup Bersama Mayat
Di sisi lain, hampir selama satu bulan Desa Yahidne di Chernihiv berada di bawah kuasa pasukan militer Rusia.