Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Peringatkan akan Adanya Perang Besar Buntut Tragedi Serangan Rusia di Kramatorsk
Ukraina telah meminta warga sipil di wilayah timur Luhansk untuk melarikan diri dari serangan Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Terdapat juga puing-puing misil milik tentara Rusia.
Di bagian samping misil tertulis "Untuk anak kami."
Dalam foto yang lain tampak jasad-jasad manusia bertebaran di jalan, sejumlah barang bawaan terpantau ditinggalkan pemiliknya seusai serangan terjadi.
Menanggapi serangan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung bereaksi menggunakan akun sosial media miliknya.
"Ini adalah kejahatan yang tidak mengenal batas," tulis Zelensky.
Zelensky menjelaskan, warga yang berada di Kramatorsk adalah mereka yang menunggu untuk dievakuasi.
Menurut Zelensky, pasukan militer Rusia yang kalah di medan perang melawan tentara Ukraina, akhirnya membalas dengan cara mengincar warga sipil.
Baca juga: Bersahabat dengan Vladimir Putin, Mantan PM Italia Berlusconi Kecewa Presiden Rusia Berubah Sikap
Baca juga: Akui Merasa Merinding, Petinggi Militer Ukraina Ceritakan Kasus Tentara Rusia Rudapaksa Nenek-nenek
Rusia Sebut Perang segera Berakhir
Konflik antara Rusia dan Ukraina yang pecah pada 24 Februari 2022 lalu sudah berlangsung selama satu bulan lebih, kini mendekati dua bulan.
Negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina terakhir disebut sempat menunjukkan kemajuan yang baik namun kini kembali mengalami kemunduran.
Pemerintah Rusia saat ini menyatakan ingin agar konflik yang terjadi di Ukraina segera berakhir.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, informasi ini disampaikan oleh juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Dmitry Peskov.
Pada Kamis (7/4/2022), Peskov menyampaikan ada dua skenario berakhirnya konflik di Ukraina.
Skenario pertama adalah pasukan militer Rusia mencapai tujuan operasi militer spesial.
Lalu skenario lainnya adalah adanya kesepakatan negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina.