Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Peringatkan akan Adanya Perang Besar Buntut Tragedi Serangan Rusia di Kramatorsk
Ukraina telah meminta warga sipil di wilayah timur Luhansk untuk melarikan diri dari serangan Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ukraina telah meminta warga sipil di wilayah timur Luhansk untuk melarikan diri dari serangan Rusia.
Hal ini menyusul tragedi di mana lebih dari 50 orang yang mencoba mengungsi dengan kereta api tewas dalam serangan rudal di Kramatorsk, Donetsk.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan warganya untuk bersiap akan adanya ekskalasi serangan besar-besaran.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Saling Tuding, Ini Bukti Senjata Kimia Pemusnah Massal Digunakan dalam Perang
Baca juga: Potret Pesawat Terbesar di Dunia Milik Ukraina Hancur Dibombardir Rusia dalam Peperangan di Kiev
Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Minggu (10/4/2022), sementara ancaman terhadap ibu kota Kyiv telah surut, ancaman lain meningkat di timur saat pasukan Rusia menarik diri dari Ukraina utara.
Zelensky pun memberitahu agar seluruh masyarakat bersiap-siap akan adanya pertempuran sengit.
"Ini akan menjadi pertempuran yang sulit, kami percaya pada perjuangan ini dan kemenangan kami. Kami siap untuk berjuang secara bersamaan dan mencari cara diplomatik untuk mengakhiri perang ini," kata Zelensky.
Saat ini, para pejabat setempat telah mendesak warga sipil untuk segera meninggalkan wilayah itu.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Sabtu (9/4/2022), sirene serangan udara terdengar di sebagian besar timur Ukraina pada Sabtu pagi.
Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai, dalam pidato yang disiarkan televisi, mendesak orang-orang untuk pergi karena Rusia sedang mengumpulkan pasukan untuk melakukan serangan.
Serangan rudal sudah dilancarkan pada hari Jumat, (8/4/2022), di stasiun kereta api yang penuh dengan wanita, anak-anak dan orang tua di Kramatorsk, wilayah Donetsk.
Walikota memperkirakan 4.000 orang berkumpul di sana pada saat itu, dan sedikitnya 52 orang tewas.
Namun, ementerian pertahanan Rusia membantah bertanggung jawab atas serangan itu.
Pihaknya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal yang menghantam stasiun itu hanya digunakan oleh militer Ukraina.
Ditegaskan juga bahwa angkatan bersenjata Rusia tidak memiliki target yang ditetapkan di Kramatorsk pada hari Jumat.
"Semua pernyataan pihak berwenang Ukraina tentang serangan itu adalah provokasi," bunyi pernyataan Rusia tersebut.