Konflik Rusia Vs Ukraina
Bersahabat dengan Vladimir Putin, Mantan PM Italia Berlusconi Kecewa Presiden Rusia Berubah Sikap
Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengaku sangat kecewa dan sedih dengan perilaku teman lamanya, Presiden Rusia Vladimir Putin.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Menghadapi kengerian pembantaian warga sipil di Bucha dan tempat-tempat lain, kejahatan perang yang nyata, Rusia tidak dapat menyangkal tanggung jawabnya," pungkas Berlusconi.
Tak hanya Berlusconi, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang secara pribadi juga mengenal Putin mengaku terkejut dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Kamis (7/4/2022), Obama, menyatakan hal tersebut saat berbincang dengan editor Atlantik Jeffrey Goldberg di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Institut Politik dan Atlantik Universitas Chicago.
Meski berkali-kali bertemu Putin, Obama mengaku tak lagi mengenali presiden Rusia tersebut karena sikapnya begitu berbeda dari sosok Putin yang dikenal.
"Saya tidak tahu apakah orang itu sama dengan orang yang sekarang memimpin serangan ini," kata Obama.
"Seorang Putin mempertaruhkan pertanian (tanah/farm) dengan cara ini? Saya tidak akan bisa memprediksinya lima tahun yang lalu."
Obama mengatakan bahwa invasi tersebut merupakan peringatan betapa demokrasi telah melunak dan tidak berdaya karena meningkatnya kekuasan mutlak pemimpin negara.
"Putin mewakili reaksi yang sangat khusus terhadap cita-cita demokrasi tetapi juga globalisasi, benturan budaya, kemampuan untuk memanfaatkan kemarahan dan kebencian di sekitar mitologi etno-nasionalis," kata Obama.
"'Ini berbicara tentang masa depan yang jauh lebih bergejolak, sulit, penuh kekerasan, menantang bagi generasi mendatang jika kita tidak melakukan beberapa hal dengan benar, di sini di rumah, di Eropa, di Asia, dan Amerika Latin karena apa yang terjadi di sana tidak terisolasi."
Obama menambahkan bahwa dia tidak yakin bagaimana semua ini akan berakhir, karen merasa masih terlalu dini untuk menilai.
"Saya tidak hanya akan mencoba untuk tidak memprediksi apa yang ada dalam pikiran Putin, tetapi bagaimana orang Ukraina memandang perjuangan ini, karena kita sekarang duduk dengan nyaman sementara mereka sedang mengalami kesulitan," ucap Obama.
Baca juga: Ini Reaksi Diplomat Rusia saat Jurnalis AS Bertanya soal Bukti Foto Satelit Pembantaian di Bucha
Baca juga: Pesawat Nuklir AS Terbang di Langit Rusia, Beri Peringatan Putin yang sempat Ancam Swedia
Sikap yang Diambil AS
Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengeluarkan perintah invasi ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022) yang ia sebut sebagai 'operasi militer khusus'.
Merespons serangan Rusia tersebut, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sempat mengeluarkan pernyataan di pidatonya yang membuka opsi untuk perdamaian namun tak digubris oleh Putin.
Informasi terbaru, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan bahwa dirinya telah dihubungi langsung oleh Zelensky.