Konflik Rusia Vs Ukraina
Takut Dirudapaksa Tentara Rusia, Gadis di Ukraina Potong Rambut Mereka hingga Pendek
Sejumlah wanita di Ukraina memotong pendek rambut mereka untuk menghindari menjadi target rudapaksa para tentara Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sambil menangis Walikota Ivankiv, Maryna Beschastna menceritakan bagaimana kehidupan para kaum wanita di tengah invasi pasukan militer Rusia.
Menurut cerita Maryna, para gadis di Ukraina memotong pendek rambut mereka agar tidak menjadi korban rudapaksa tentara Rusia.
Selama 35 hari, Maryna dan para warganya hidup di bawah kekuasaan pasukan militer Rusia.

Baca juga: Obama Kaget Putin Invasi Ukraina, Akui Tak Bisa Prediksi Langkah Presiden Rusia meski Kenal Baik
Baca juga: Rusia Ungkap Tujuan Tersembunyi Viralnya Foto dan Video Pembantaian di Bucha
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Maryna menangis saat menceritakan tentang nasib dua gadis remaja yang menjadi korban rudapaksa tentara Rusia.
"Terdapat sebuah kasus di sebuah desa, dua adik kakak berumur 15 dan 16 dirudapaksa," ujar Maryna.
Menurut cerita Maryna, para tentara Rusia menarik rambut para gadis yang bersembunyi di basemen lalu melecehkan mereka.
"Gadis-gadis mulai memotong pendek rambut mereka supaya menjadi semakin tidak menarik, supaya tidak ada orang yang melihat mereka lagi," jelas Maryna.
Sementara itu terungkap ada 25 wanita di Kota Bucha yang telah menjadi korban rudapaksa tentara Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, informasi ini diungkapkan oleh Lyudmyla Denisova, seorang pejabat senior Ukraina.
Lyudmyla yang juga berstatus sebagai Komisaris Hak Asasi Manusia Parlemen Ukraina menjelaskan, korban rudapaksa yang paling muda adalah gadis berusia 14 tahun hingga wanita berusia 24 tahun.
Selain kejahatan rudapaksa, Lyudmyla menyatakan Ukraina saat ini juga memiliki bukti tentara Rusia melakukan genosida terhadap warga Ukraina.
Menurut keterangan Lyudmyla, rudapaksa difungsikan oleh tentara Rusia sebagai senjata dalam konflik melawan Ukraina.
"Ini terjadi selama sebulan. Kita akan terus melakukan dokumentasi kejahatan tersebut, dan seluruh penjahat akan dihukum," ujar Lyudmyla.
Rudapaksa sebagai Strategi Perang
Di sisi lain Ukraina menuding pasukan Rusia sengaja melakukan aksi rudapaksa sebagai bentuk instrumen perang.