Konflik Rusia Vs Ukraina
Takut Dirudapaksa Tentara Rusia, Gadis di Ukraina Potong Rambut Mereka hingga Pendek
Sejumlah wanita di Ukraina memotong pendek rambut mereka untuk menghindari menjadi target rudapaksa para tentara Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Hal ini terlihat dari banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di kota-kota Ukraina yang diserang.
Menurut pejabat Ukraina, kejadian yang serupa pernah dilakukan Rusia pada tahun 1945 ketika telibat perang dunia kedua.
Dilansir The Sun, Kamis (24/3/2022), Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova membuka penyelidikan pemerkosaan resmi pertama setelah perang.
Dilaporkan dua tentara Rusia yang mabuk membunuh seorang suami dan berulang kali merudapaksa istrinya.
Dia mengatakan orang-orang biadab menyerang wanita itu di Brovary, di timur Kyiv, setelah membobol rumah keluarga itu.
Jaksa menambahkan bagaimana dua tentara itu bahkan melakukan perbuatan bejat tersebut di depan anak keluarga itu.
Mereka kemudian mengancam anak itu dengan senjata.
Wanita yang selamat dari serangan tersebut dikatakan telah memberikan bukti-bukti kepada penyelidik.
Seorang pelaku dilaporkan telah diidentifikasi dan tuduhan sedang diselidiki.
Sementara itu, Anastasia Taran (30), dari Irpin, mengatakan pasukan Rusia telah menyerbu ruang bawah tanah dan menembaki keluarga-keluarga yang ketakutan di kotanya.
"Mereka memperkosa wanita dan orang yang mati dibuang begitu saja. Mereka mendobrak ruang bawah tanah tempat orang bersembunyi dan menembak mereka," beber Taran dikutip TribunWow.com.
Menanggapi kasus-kasus tersebut, anggota parlemen Ukraina, Lesia Vasylenko mengambil kesimpulan.
Ia mengatakan pasukan Rusia sengaja menggunakan aksi rudapaksa sebagai alat perang untuk menciptakan trauma dan ketakutan.
"Dua juta orang diperkosa di Jerman oleh Rusia selama Perang Dunia Kedua," kata Lesia Vasylenko.
"Rusia kembali menggunakan pemerkosaan sebagai alat perang. Kali ini di Ukraina. Sejarah berulang."