Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Ungkap Tujuan Tersembunyi Viralnya Foto dan Video Pembantaian di Bucha
Pemerintah Rusia tegas membantah telah melakukan pembantaian warga sipil di Kota Bucha, Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Rusia saat ini tengah dikecam dan diprotes oleh banyak pihak gara-gara insiden pembantaian warga sipil di Bucha.
Pemerintah Ukraina belum lama ini merilis foto dan video berisi mayat-mayat manusia ditemukan di jalan hingga halaman rumah di Kota Bucha bersama dengan narasi para jasad itu adalah korban pembantaian tentara Rusia.
Menanggapi insiden ini, pemerintah Rusia telah tegas membantah pihaknya tak pernah melakukan pembunuhan warga sipil di Bucha.

Baca juga: 5 Bukti Rusia Pelaku Pembantaian di Bucha, Warga Melihat, Foto Satelit hingga Video Kamar Penyiksaan
Baca juga: Korban Bombardir Pesawat Rusia, Kota Ini Alami Serangan Lebih Parah Dibanding Bucha
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Rusia menduga ada tujuan tersembunyi dari dirilisnya foto dan video mayat-mayat manusia di Bucha.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menjelaskan, foto dan video yang beredar adalah palsu.
Rusia mencurigai foto dan video tersebut disebar untuk menganggu proses negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina.
Kemudian foto dan video itu juga dicurigai akan dijadikan alasan atau justifikasi untuk memberikan sanksi terhadap Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, pemerintah Rusia sempa menyoroti sejumlah kejanggalan dalam insiden ini.
Pemerintah Rusia menuding pembantaian di Bucha justru dirancang oleh pemerintah Ukraina dan diamplifikasi oleh media-media barat.
Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, pasukan militer Rusia telah menarik tentara mereka dari Bucha pada 30 Maret 2022.
Kemudian jasad-jasad manusia yang diklaim sebagai warga sipil baru muncul empat hari sesudah tentara Rusia mundur.
Seperti yang diketahui, informasi ditemukannya jasad-jasad manusia di Bucha pertama kali diumumkan oleh badan intelijen Ukraina.
"Seluruh foto dan video yang dipublikasikan oleh rezim Ukraina, berusaha menunjukkan kejahatan yang dilakukan oleh tentara Rusia di Bucha, Kiev, hanyalah bentuk provokasi," jelas Kemenhan Rusia.
Kemenhan Rusia juga mengungkit pernyataan Walikota Bucha Anatoly Fedoruk yang sempat menjelaskan bahwa per 31 Maret 2022 kemarin sudah tidak ada pasukan militer Rusia di Bucha.
Keanehan selanjutnya yang disoroti oleh Kemenhan Rusia adalah kondisi fisik para mayat.