Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Ungkap Tujuan Tersembunyi Viralnya Foto dan Video Pembantaian di Bucha
Pemerintah Rusia tegas membantah telah melakukan pembantaian warga sipil di Kota Bucha, Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Menurut keterangan dari Kemenhan Rusia, para mayat tersebut masih mengeluarkan darah segar dari luka, belum kaku, hingga belum menunjukkan tanda-tanda pembusukkan.
Kemenhan Rusia menegaskan insiden tersebut merupakan sebuah provokasi yang dirancang oleh rezim Kiev yang kemudian dikonsumsi mentah-mentah oleh media-media barat.
Bukti Rekayasa oleh Ukraina
Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov membantah tudingan soal kejahatan perang yang dilakukan pasukannya di Bucha, Ukraina.
Tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin itu menuding Ukraina telah melakukan rekayasa untuk menarik simpati dunia.
Ia mengimbau agar para pemimpin dunia tak serta merta mempercayai klaim tersebut, seraya mengaku memiliki bukti pemalsuan foto dan video.
Dilansir TribunWow.com dari Russia Today, Senin (4/5/2022), Peskov menyatakan tudingan Ukraina bahwa pasukan Rusia terlibat dalam kejahatan perang di kota Bucha dekat Kiev itu tidak benar.
Ia menyarankan klaim tersebut perlu diselidiki dengan benar dan tidak dianggap remeh oleh para pemimpin dunia.
"Informasi yang diberikan oleh pihak Ukraina harus ditanggapi dengan skeptisisme yang serius,” kata Peskov.
Baca juga: Minta Dibunuh seusai Suaminya Dieksekusi, Wanita di Bucha Justru Dipermainkan Tentara Rusia
Dia menyatakan spesialis militer Rusia menemukan bukti manipulasi video dan bentuk lain dari rekayasa media tentang Bucha.
"Fakta dan timeline juga berbicara menentang kebenaran klaim," tambahnya.
Peskov mengatakan Moskow ingin membahas tuduhan Bucha pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, tetapi dihalangi oleh Inggris, yang saat ini memimpin badan keamanan internasional.
"Tidak dapat disangkal situasinya sangat serius. Kami menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk tidak terburu-buru menyatakan tuduhan palsu dan mendapatkan informasi dari berbagai sumber, serta setidaknya mendengarkan argumen kami," pungkas Peskov.
Negara-negara Barat Pilih Tutup Mata
Dikutip TribunWow.com dari Tass.com, Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov menyatakan bahwa negara-negara barat memilih untuk tutup mata dan tutup telinga saat Rusia mencoba menjelaskan tragedi yang terjadi di Bucha.