Konflik Rusia Vs Ukraina
Media di China Gambarkan AS sebagai Penjahat dalam Konflik Ukraina dan Rusia, Mengapa?
Media China kebanyakan memproyeksikan Amerika Serikat sebagai sosok penjahat dalam perseteruan Rusia dan Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Di sisi lain, Hu Qingxin, seorang veteran media yang sekarang berbasis di Hong Kong, mengatakan bahwa sikap China terhadap Rusia dan AS didasari kepentingan geopolitik.
"Pandangan umum adalah bahwa sementara perang itu buruk, kita harus mendukung Rusia dalam pertempuran ini untuk membela kepentingan China. Karena tanpa Rusia untuk menahan Barat, China akan menjadi target berikutnya,” kata Hu Qingxin.
Pandangan seperti itu tidak terbentuk dalam sehari tetapi ditanamkan dari waktu ke waktu, tegasnya.
“Media negara mungkin telah memberi informasi, tetapi sentimen publik selalu ada. Orang-orang memuja Putin, karena dia bersekutu dengan Xi Jinping. Mereka memiliki citra orang kuat dan gaya pemerintahan yang sama,” kata Hu Qingxin.
Ia juga mengaku terkejut dengan beberapa komentar radikal yang dia lihat secara online, terutama yang mendukung perang dan menawarkan untuk menerima para wanita Ukraina.
Diketahui, China memiliki salah satu lingkungan media paling ketat di dunia dan didominasi oleh media yang didukung negara.
Platform internet dan media sosialnya juga dipantau oleh perangkat sensor besar yang menghapus informasi apa pun yang dianggap sensitif.
Sementara, penggunaan VPN untuk menskalakan Great Firewall tanpa lisensi adalah ilegal.
Meskipun hal ini memberikan kontrol yang signifikan kepada pemerintah China atas informasi yang dapat diakses dan dikonsumsi oleh penduduknya, ini tidak berarti bahwa populasinya selalu sejalan.
Wei Xing, seorang jurnalis berpengalaman yang mendirikan China Fact Check dengan keyakinan bahwa orang membutuhkan akses ke pelaporan internasional yang akurat.
Hal ini perlu untuk membentuk pandangan dunia yang rasional dan berpikiran terbuka.
Wei Xing juga mengatakan ada kemunculan minat publik yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pekerjaan mereka sejak konflik dimulai.
Ini menunjukkan bahwa di antara masyarakat China, ada kesadaran yang berkembang tentang disinformasi dan kebutuhan untuk memverifikasi apa yang mereka lihat dan baca di internet.
Tetapi pekerjaan mereka memiliki keterbatasan.
Pertama, mengingat kelompok tersebut berbasis di China, ia harus mematuhi aturan yang mengatur penyebaran informasi.