Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Minta 100.000 Tentara, Polandia Sanggup Jadi Markas Senjata Nuklir AS Buntut Invasi Rusia ke Ukraina

Polandia menyatakan menerima AS secara terbuka untuk menempatkan senjata nuklir di wilayahnya.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
msn.com
Seragam Pasukan Khusus Polandia. Terbaru, Polandia persilakan AS jadikan negaranya markas senjata nuklir, Senin (4/4/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Polandia menyatakan menerima Amerika Serikat (AS) secara terbuka untuk menempatkan senjata nuklir di wilayahnya.

Negara tetangga Ukraina itu juga akan menyambut 50 persen peningkatan jumlah tentara AS yang ditempatkan di Eropa.

Warsawa juga menyerukan tindakan lebih keras terhadap Rusia atas konflik di Ukraina.

Potret pesawat tempur Boeing-52H Stratofortress milik AS yang dapat melontarkan bom nuklir. Terbaru, AS terbangkan pesawat Boeing-52H Stratofortress di perbatasan Rusia, Kamis (31/3/2022).
Potret pesawat tempur Boeing-52H Stratofortress milik AS yang dapat melontarkan bom nuklir. Terbaru, AS terbangkan pesawat Boeing-52H Stratofortress di perbatasan Rusia, Kamis (31/3/2022). (USAF-Handout KM/HB)

Baca juga: Jubir Pemerintah Rusia Nyatakan Kapan Putin akan Gunakan Bom Nuklir dalam Perang Ukraina

Baca juga: Rusia Ungkap Motif Pertemuan Zelensky dengan PM Polandia, Slovenia, dan Republik Ceko di Kiev

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Senin (4/4/2022), Polandia memutuskan bertanggung jawab menjadi tuan rumah hulu ledak nuklir Amerika.

Hal itu akan menjadi eskalasi yang signifikan dalam Perang Dingin baru dengan Rusia.

Dikhawatirkan bahwa keputusan itu akan dilihat sebagai langkah yang provokatif oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Adapun invasi yang diinisiasi Putin itu, telah memicu ketakutan keamanan di negara-negara di sisi timur NATO.

NATO pun telah menanggapi dengan meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut, mengumumkan empat kelompok pertempuran multinasional lagi di Bulgaria, Hongaria, Rumania dan Slovakia bulan lalu.

"Polandia akan senang jika Amerika meningkatkan kehadiran mereka di Eropa dari 100.000 tentara saat ini menjadi 150.000 di masa depan karena agresivitas Rusia yang meningkat," kata wakil perdana menteri Polandia, Jaroslaw Kaczynski (72), kepada surat kabar Jerman Welt am Sonntag.

"Jika Amerika meminta kami untuk menyimpan senjata nuklir AS di Polandia, kami akan terbuka untuk itu. Ini akan secara signifikan meningkatkan pencegahan terhadap Moskow."

Menurut Kaczynski, 100.000 pasukan tersebut akan dibagi untuk menjaga di perbatasan dengan Rusia.

Ia menyatakan langkah ini akan menunjukkan kehadiran NATO, sehingga Rusia akan berpikir dua kali jika ingin mengembangkan sayapnya ke Polandia.

"Dari jumlah tersebut, 75.000 tentara harus ditempatkan di sayap timur, yaitu, di perbatasan dengan Rusia. 50.000 tentara di negara-negara Baltik dan Polandia," imbuh Kaczynski dalam wawancara, yang juga dipublikasikan di situs web Partai Hukum dan Keadilan (PiS) di Polandia.

"Itu akan mengirimkan sinyal yang jelas ke Moskow: kepemimpinan NATO sekarang juga hadir di timur."

"Dengan atau tanpa nuklir, Polandia ingin melihat komando besar operasional NATO di Polandia."

Kaczynski menegaskan bahwa keputusan tersebut tak perlu dipertimbangkan lagi.

Pasalnya, ada sekitar 80.000 tentara AS di Eropa sebelum pasukan Rusia pindah ke Ukraina.

Kaczynski juga menyebut Jerman dan Prancis tak menunjukkan sikap tegas yang justru dinilai akan menguntungkan Moskow.

"Saya sangat tidak puas dengan perilaku pemerintah Jerman. Polandia tidak senang dengan peran Jerman di Eropa. Jerman bisa memasok lebih banyak senjata. Dan Jerman dapat berbicara mendukung embargo minyak di UE," kata Kaczynski.

"Selama bertahun-tahun pemerintah Jerman tidak ingin melihat apa yang dilakukan Rusia di bawah kepemimpinan Putin dan kami melihat hasilnya hari ini."

Hingga saat ini, Jerman masih sangat bergantung pada pasokan minyak Rusia yang memenuhi sepertiganya kebutuhan negara.

"Kami tidak dapat terus mendukung kekuatan besar seperti Rusia dengan membayar miliaran," kata Kaczynski. “Ini tidak dapat diterima dari sudut pandang politik dan moral. Ini harus diakhiri, dan Jerman akhirnya harus mengambil sikap yang jelas tentang ini.'

Empat negara lain di Eropa sudah memiliki senjata nuklir Amerika di tanah mereka.

Bom nuklir taktis yang dapat diluncurkan dari udara disimpan oleh Angkatan Udara AS di dua pangkalan di Italia dengan masing-masing satu di Belgia, Jerman, Belanda dan Turki.

Yunani juga pernah menjadi tuan rumah senjata nuklir AS sampai tahun 2001, sementara Inggris telah menjadi tuan rumah pesawat berkemampuan nuklir di negara itu sejak tahun 1949 meskipun senjata nuklir AS ditarik pada tahun 2006.

Tujuh negara Eropa lainnya, Republik Ceko, Denmark, Yunani, Hongaria, Norwegia, Polandia, dan Rumania merupakan bagian dari kelompok Support of Nuclear Operations With Conventional Air Tactics (SNOWCAT) dan mampu memberikan dukungan udara.

Baca juga: Berharap Dibantu Urus Pengungsi Ukraina, Walikota di Polandia: Ternyata Kita Ditinggal Sendirian

Baca juga: Kekuatan Nuklir Rusia Dalam Kondisi Siaga Satu, Siap Menyerang Ukraina di Tengah Upaya Perdamaian

Pesawat Nuklir AS Terbang di Perbatasan Rusia

Pesawat nuklir AS terlihat terbang di dekat wilayah udara perbatasan Rusia.

Disinyalir, pengiriman pesawat tersebut sebagai bentuk peringatan kepada militer Presiden Rusia Vladimir Putin.

Peringatan itu muncul setelah Rusia dilaporkan telahmengirim pesawat bersenjata nuklir ke Swedia tetapi dicegat oleh jet tempur.

Dilansir TribunWow.com dari The Sun, Kamis (31/3/2022), pesawat militer Presiden AS Joe Biden itu dilaporkan mengudara dari Bandara Cotswold, Inggris.

Menurut data Flightradar, Pesawat dengan jenis B-52H Stratofortress itu berputar di dekat Polandia yang berbatasan langsung dengan Belarus dan Rusia.

Belum jelas tujuan penerbangan pesawat berjenis Boeing tersebut.

Namun, diduga penerbangan pesawat yang bisa menglontarkan peledak nuklir itu merupakan peringatan bagi Rusia.

Pasalnya, media Swedia kemarin melaporkan bahwa empat pesawat tempur Vladimir Putin menukik di atas Baltik menuju pulau Gotland.

TV4, Expressen dan Aftonbladet melaporkan bahwa dua pesawat tersebut adalah jenis pengebom Sukhoi Su-24 dan dua pesawat tempur Sukhoi Su-27.

Su-24 adalah pesawat tempur supersonik yang telah beroperasi sejak sebelum jatuhnya Uni Soviet.

Pesawat itu juga telah digunakan selama perang saat ini oleh Rusia dan Ukraina.

Diketahui, dua pesawat Rusia tersebut merupakan jenis alat penerbangan yang dipersenjatai dengan nuklir.

Adapun pesawat-pesawat tempur tersebut lepas landas dari pangkalan udara Rusia di daerah Kaliningrad pada Rabu (2/3/2022).

Jet Swedia JAS 39 Gripen kemudian dikirim untuk mencegat pesawat-pesawat tersebut, yang kemudian hanya berada di wilayah udara Swedia selama sekitar satu menit.

Militer Stockholm hingga kini belum mengkonfirmasi insiden tersebut, meskipun laporan itu telah tersebar luas di Swedia.

Sumber mengatakan kepada TV4 langkah itu diyakini sebagai upaya yang disengaja untuk mengintimidasi Swedia.

"Pelanggaran Rusia terhadap wilayah udara Swedia tentu saja sama sekali tidak dapat diterima," kata Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist.

"Ini akan mengarah pada tanggapan diplomatik yang tegas dari Swedia. Kedaulatan dan wilayah Swedia harus selalu dihormati."

Militer mengatakan mereka menanggapi insiden itu dengan sangat serius" dan mencap serangan itu sebagai "tidak profesional dan tidak bertanggung jawab".

Senada dengan koleganya, Kepala Angkatan Udara Carl-Johan Edström turut mengecam tindakan Rusia.

"Ini adalah tindakan tidak profesional dan tidak bertanggung jawab dari pihak Rusia," kata Edström.

Sebagai informasi, pekanggaran wilayah udara oleh pasukan Rusia itu terjadi tepat setelah Swedia berjanji untuk mengirim bantuan militer, termasuk 5.000 senjata anti-tank ke Ukraina.

Ini adalah pertama kalinya Swedia mengirim senjata ke negara mana pun yang sedang berperang sejak tahun 1939.(TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
PolandiaAmerika SerikatKonflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyNATO
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved