Konflik Rusia Vs Ukraina
Terungkap Keseharian Zelensky di Dalam Bunker, Hanya Tidur 2 Jam hingga Tak Bisa Temui Keluarga
Lima minggu setelah invasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam bunker.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Lima minggu setelah invasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam bunker.
Ia dikabarkan hanya tidur dua jam sehari agar tetap bisa memantau peperangan dan memberi komando.
Zelensky pun dikabarkan belum bisa bertemu keluarganya yang disembunyikan karena dikhawatirkan menjadi target Rusia.

Baca juga: Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska Buka Suara, Ungkap Hal Paling Mengerikan dari Dampak Invasi Rusia
Baca juga: Zelensky Akui Tak Mampu Usir Seluruh Tentara Rusia, Santer Kabar Ukraina akan Dibagi 2 seperti Korea
Dikutip Tribunwow.com dari Daily Mail, Sabtu (2/3/2022), Zelensky sempat menyinggung kebiasaan tidurnya itu saat wawancara dengan media Rusia Roskomnadzor.
"Maafkan saya, hari saya agak berantakan, saya tidak bisa tidur nyenyak tadi malam," kata Zelensky di tengah menjawab pertanyaan.
Alexander Morozov, ilmuwan politik dan anggota Pusat Studi Rusia Boris Nemtsov (Universitas Charles, Praha), menyebut wawancara itu sebagai peristiwa spektakuler.
Dalam sebuah posting Facebook, Morozov mengatakan bahwa kondisi Zelensky terlihat tidak baik.
Namun Presiden 44 tahun itu tetap bersedia tampil dan memberikan keterangan.
"Jelas Zelensky selama 30 hari telah tidur selama dua jam semalam, tetapi dia memutuskan untuk keluar dan berbicara di tengah insomnia parah - yang dia sebut di tengah wawancara," kata Morozov.
"Tuhan beri dia kekuatan. Sulit untuk menangani stres 30 hari seperti itu. Dan bahkan lebih sulit untuk tetap terbuka, tidak menunjukkan kebencian terang-terangan."
"Namun terus berbicara dalam bahasa yang sopan, terbuka, menyiratkan rasa sakit, dan ketulusan."
Meski kurang istirahat, Zelensky masih meluangkan waktu untuk berbicara dengan bawahannya.
Bahkan, ia juga bersedia menghubungi keluarga para tentara yang berperang di Mariupol.
Ayah dua anak itu berusaha memberikan semangat dan penghiburan bagi para keluarga dan tentara yang bertahan.
"Pasukan kami ada di Mariupol. Pasukan Rusia telah masuk ke mana pun mereka bisa. Tapi ada beberapa bagian kota yang belum mereka capai, karena orang-orang kita ada di sana, dan mereka menolak untuk mematuhi peringatan Rusia untuk pergi," kata Zelensky.