Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tak Hanya Sita 14 Ton Bantuan Kemanusiaan, Rusia Juga Cegat Bus Pengungsi Ukraina

Pihak Ukraina menyatakan 14 ton bantuan kemanusiaan telah disita oleh tentara Rusia, Kamis (31/3/2022).

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube CGTN
Momen pasukan militer Rusia membagikan bantuan kemanusiaan pada warga sipil di Kharkiv, Ukraina, pada 16 Maret 2022. Terbaru, tentara Rusia dikabarkan telah menyita 14 ton bantuan kemanusiaan untuk penduduk Melitopol, Ukraina, Jumat (1/4/2022). 

Hingga saat ini, belum jelas berapa korban jiwa yang muncul akibat serangan tersebut.

Selain itu, sejumlah petugas medis dan sejumlah wanita dikabarkan telah dibawa paksa tentara Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari Daily Mail, Kamis (31/3/2022), kabar tersebut disampaikan ombudswoman Ukraina Lyudmyla Denisova dalam sebuah pernyataan.

"Di Mariupol, para penjajah membidik gedung Komite Internasional Palang Merah (ICRC)," kata Denisova.

Ia menambahkan bangunan yang ditandai dengan palang merah dan latar belakang putih justru menjadi sasaran pesawat dan artileri.

Seorang juru bicara ICRC mengkonfirmasi bahwa gambar yang beredar di media sosial dari sebuah bangunan yang hancur adalah gudang milik organisasinya di Mariupol.

Mereka menunjukkan sebuah bangunan dengan lubang besar di atap yang bertanda sebuah palang merah.

"Kami tidak memiliki tim di lapangan sehingga kami tidak memiliki informasi lain, termasuk potensi korban atau kerusakan," kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa semua bantuan yang disimpan di sana telah didistribusikan.

Serangan itu terjadi sehari setelah ICRC mendesak Ukraina dan Rusia untuk menyepakati pengiriman bantuan dan evakuasi warga sipil yang aman dari kota di mana kebutuhan vital cepat habis.

Pasalnya, dikhawatirkan 160 ribu orang masih terjebak di dalam kota.

Sementara itu, kantor walikota Mariupol mengklaim pasukan Putin telah menculik 70 wanita dan petugas medis dari rumah sakit bersalin dan membawa mereka ke Rusia.

Pihaknya menggambarkan kondisi Mariupol yang terlihat dalam video dari udara menunjukkan skala kehancuran yang tinggi dari kota pelabuhan berpenduduk 400 ribu orang itu.

Melalui telegramnya, kantor walikota mengatakan lebih dari 20 ribu penduduk kota telah dibawa ke Rusia berlawanan dengan keinginannya.

Di mana dokumen identitas mereka disita sebelum mereka dipindahkan ke kota-kota Rusia yang jauh.

"Lebih dari 70 orang, wanita dan petugas medis dari rumah sakit bersalin No. 2 dari distrik tepi kiri dibawa secara paksa oleh penjajah," kata kantor tersebut.

Halaman 2/4
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved