Konflik Rusia Vs Ukraina
Roman Abramovich Diracuni demi Hambat Perdamaian Rusia-Ukraina? Intelijen AS Ungkap Keraguan
Bos klub sepak bola Chelsea FC disebut telah diracuni untuk menghambat proses perdamaian Rusia-Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Namun kali ini, belum jelas siapa target dari dugaan peracunan itu.
Diketahui, Abramovich sebelumnya telah memberikan catatan tulisan tangan dari Zelensky kepada Putin.
Ia secara luas diyakini bertindak sebagai perantara bagi kedua pemimpin tersebut.
Rusia secara luas dipersalahkan atas serangkaian peracunan di seluruh dunia, termasuk insiden Novichok di Salisbury, kematian kritikus Putin Alexander Litvinenko dan keracunan fatal yang dialami tokoh oposisi Alexei Navalny.
Kabar ini diperkuat dengan cuitan dari kelompok media investigasi Bellingcat.
Dikatakan bahwa insiden itu terjadi pada pertemuan pada malam tanggal 3-4 Maret.
"Abramovich, bersama dengan pengusaha Rusia lainnya, telah mengambil bagian dalam negosiasi bersama anggota parlemen Ukraina Rustem Umerov," cuit Bellingcat.
Situs itu mengatakan ketiga pria tersebut hanya mengonsumsi air putih dan cokelat.
Padahal pria lain yang makan dan minum hidangan yang sama tidak mengalami gejala keracunan.
"Sesi negosiasi digelar pada sore hari tanggal 3 Maret di wilayah Ukraina, dan berlangsung hingga sekitar pukul 10 malam," tulis Twitter @bellingcat.
"Tiga anggota tim perunding kembali ke sebuah apartemen di Kyiv malam itu dan merasakan gejala awal - termasuk peradangan mata dan kulit dan rasa sakit yang menusuk di mata - malam itu."
"Gejalanya tidak mereda sampai pagi."
Para ahli barat kesulitan untuk mengkonfirmasi apakah gejala itu disebabkan oleh bahan kimia, biologis atau oleh serangan radiasi elektromagnetik.
Bellingcat mengklaim penyebab gejala yang paling mungkin adalah keracunan oleh senjata kimia yang belum bisa ditentukan.
Selain itu, radiasi gelombang mikro adalah teori lain yang diperkirakan bisa menjadi penyebab.