Konflik Rusia Vs Ukraina
Roman Abramovich Diracuni demi Hambat Perdamaian Rusia-Ukraina? Intelijen AS Ungkap Keraguan
Bos klub sepak bola Chelsea FC disebut telah diracuni untuk menghambat proses perdamaian Rusia-Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Sebuah media investigatif mengungkapkan kecurigaan bahwa pemilik klub sepak bola Chelsea FC, Roman Abramovich dicurigai telah diracuni menggunakan senjata kimia.
Tak hanya Abramovich, dua negosiator Ukraina disebut juga mengalami gejala keracunan.
Namun intelijen Amerika Serikat (AS) merasa ragu jika Abramovich telah diracuni.

Baca juga: Ditangkap Tentara Ukraina, Sniper Wanita Asal Rusia Pembunuh 40 Orang Ngaku Ditinggal
Baca juga: Biden Bersumpah Putin Tak Bisa Dibiarkan Berkuasa, Media Rusia Ungkit Rekam Jejak AS
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, menurut intelijen AS, gejala yang ditunjukkan oleh Abramovich dan dua pejabat Ukraina lainnya bukan lah karena keracunan.
Intelijen AS yang tidak ingin disebut namanya menyatakan, gejala yang dialami oleh Abramovich serta dua korban lainnya disebabkan karena faktor cuaca.
Sebelumnya diberitakan, Abramovich diduga diracuni karena keterlibatannya dalam menjembatani perundingan damai antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dilansir TribunWow.com dari Metro, Senin (28/3/2022),The Wall Street Journal melaporkan bahwa mantan pemilik Chelsea FC itu terkena gejala setelah menghadiri pertemuan di Kyiv awal bulan ini.
Abramovich, dan dua pejabat senior Ukraina, dikatakan mengalami pengelupasan kulit di wajah dan tangan mereka.
Tak hanya itu, mereka disebut mengalami mata merah, dan robekan terus-menerus yang menyakitkan.
Namun, diberitakan bahwa Zelensky, yang telah bertemu dengan Abramovich, tidak ikut terpengaruh.
Nyawa pemilik Chelsea dan dua negosiator perdamaian lainnya dinilai tidak dalam bahaya.
Adapun keracunan itu disinyalir berasal dari senjata kimia tak dikenal.
Insiden itu kemungkinan akan menimbulkan pertanyaan keamanan yang serius tentang kelanjutan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.
Para ahli percaya serangan itu dimaksudkan untuk menakut-nakuti korbannya, alih-alih menyebabkan kerusakan yang mengancam jiwa.
Laporan yang tersebar luas sebelumnya telah mengabarkan bahwa pasukan Rusia berusaha untuk membunuh Zelensky.