Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tuding AS Lakukan 7 Kejahatan, Media China Sebut Perburuk Konflik antara Rusia dan Ukraina

Media China menuding Amerika Serikat melakukan provokasi untuk meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Washington Post
Presiden AS Joe Biden saat berpidato di Polandia, Sabtu (26/3/2022) membahas soal konflik Rusia-Ukraina. Terbaru, AS dituding melakukan 7 kejahatan yang justru memprovokasi perang Ukraina dan Rusia. 

TRIBUNWOW.COM - Media China menuding Amerika Serikat (AS) berpura-pura menjadi pihak bermoral yang suci di mata dunia.

Padahal, negara adidaya pimpinan Presiden Joe Biden itu justru diduga melakukan provokasi untuk meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Hal ini dikatakan menyusul ucapan kontroversial Joe Biden yang diartikan sebagai ajakan untuk melengserkan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) tersenyum saat menjabat tangan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pertemuan bilateral perdana di Villa la Grange, Jenewa, Swiss, pada 16 Juni 2021. Terbaru, Joe Biden buka suara soal agresi Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) tersenyum saat menjabat tangan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pertemuan bilateral perdana di Villa la Grange, Jenewa, Swiss, pada 16 Juni 2021. Terbaru, Joe Biden buka suara soal agresi Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022). (AFP PHOTO/SPUTNIK/MIKHAIL METZEL)

Baca juga: China, Amerika, dan Uni Eropa, Siapa yang akan Diuntungkan Akibat Konflik Rusia dan Ukraina?

Baca juga: Sindir Putin saat Pidato, Biden Diprotes Diplomat Veteran AS: Membuat Situasi Gawat makin Berbahaya

Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RIA Novosti, Senin (28/3/2022) surat kabar China Huanqiu Shibao menganalisis tindakan pejabat Washington.

Disebutkan pula bahwa tindakan Gedung Putih merupakan penyebab dari situasi darurat di Rusia.

Meskipun, pernyataan ini masih belum bisa divalidasi secara independen.

Pertama-tama, menurut wartawan China, AS harus disalahkan karena menyebarkan mitos tentang Perang Dingin dan memperburuk masalah global.

Pejabat AS dituding memprakarsai lima putaran berturut-turut ekspansi NATO ke timur, menekan ruang keamanan Rusia sebanyak mungkin.

Tujuan utamanya adalah untuk mengebiri dan menghancurkan negara melalui quagmire militer dan sanksi.

Situasi saat ini di Ukraina merupakan cerminan dari mentalitas Perang Dingin di peta geografis Eropa.

Kedua, AS dinilai bersalah memprovokasi konflik geopolitik dan mengancam perdamaian dunia.

Untuk mengikat Eropa sesegera mungkin dalam hal keamanan dan strategi, AS mengorbankan kepentingan Ukraina dan Eropa.

AS dituding menghasut Ukraina, sehingga memutuskan hubungan antara Eropa dan Rusia dan mengikat sekutu Eropa dengan kuat untuk dirinya sendiri.

Ketiga, menurut Huanqiu Shibao, pejabat Washington mengaburkan dan mengarahkan opini publik.

Situasi di Ukraina adalah perang informasi skala besar pertama di era jejaring sosial.

Halaman
1234
Tags:
Amerika SerikatKonflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyChinaJoe Biden
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved