Konflik Rusia Vs Ukraina
Biden Bersumpah Putin Tak Bisa Dibiarkan Berkuasa, Media Rusia Ungkit Rekam Jejak AS
Pidato Presiden AS Joe Biden di Polandia menuai banyak protes seusai menyebut Putin tak bisa dibiarkan berkuasa.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Putin mengatakan dalam pidatonya bahwa terakhir kali kampanye semacam itu dilakukan adalah ketika para pendukung Nazi membakar buku-buku pada tahun 1930-an.
"Terakhir kali kampanye besar-besaran melawan literatur yang tidak diinginkan dilakukan oleh Nazi di Jerman hampir 90 tahun yang lalu," sebut Putin dilansir media Rusia TASS, Jumat (25/3/2022).
Dia kemudian membandingkan perlakuan yang diterima Rusia dengan kontroversi seputar komentar J.K. Rowling tentang orang transgender.
"Baru-baru ini mereka memboikot penulis anak-anak Joanne Rowling karena dia, penulis buku yang telah terjual ratusan juta eksemplar di seluruh dunia, tidak disukai oleh penggemar yang disebut kebebasan gender," ujar Putin.
Rowling pada hari Jumat menjauhkan diri dari komentar Putin dengan membagikan artikel tentang kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny di Twitter.
"Kritik terhadap budaya pembatalan (cancel culture) barat mungkin tidak paling baik dilakukan oleh mereka yang saat ini membantai warga sipil karena kejahatan perlawanan, atau yang memenjarakan dan meracuni kritikus mereka,” tulis penulis Inggris itu, menambahkan tagar #IStandWithUkraine.
Andrei Kolesnikov, dari Carnegie Moscow Center, mengatakan pidato Putin memberikan wawasan lain tentang pandangan terdistorsi yang dimiliki pemimpin Rusia tentang barat.
"Putin menggunakan informasi yang dia terima dari para penasihat dan kemudian menciptakan realitasnya sendiri tentang barat," kata Kolesnikov.
"Dia mendengar tentang beberapa contoh ekstrem yang terjadi di barat dan kemudian meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini adalah trennya. Dia tidak suka nuansa itu."
Kolesnikov mengatakan pertemuan hari Jumat dengan elit budaya Rusia dimaksudkan untuk menunjukkan kepada publik Rusia bahwa barat sedang mengobarkan perang budaya paralel melawan negara itu.
"Putin ingin memberi tahu Rusia bahwa mereka dikepung, juga secara budaya. Di matanya, barat sedang berperang tanpa henti melawan nilai-nilai tradisional Rusia," katanya.
Baca juga: Daftar Kekayaan Putin, Disebut Saingi Elon Musk karena Miliki 58 Pesawat hingga Kapal Pesiar Raksasa
Baca juga: Hidup Nyaman Terganggu, Sejumlah Anggota Intelijen Rusia Makin Frustasi ke Putin
(TribunWow.com/Anung/Via)