Konflik Rusia Vs Ukraina
Peran Unik China Dalam Upaya Damai Rusia dan Ukraina, Pilih Lakukan Hal Ini Alih-Alih Kirim Senjata
China mengaku memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan negara lain terkait konflik Ukraina dan Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Qin meyakinkan bahwa peran unik China tersebut akan dapat membantu menyelesaikan krisis dengan lebih efektif.
"China memiliki hubungan baik dengan Rusia, memiliki hubungan baik dengan Ukraina, dan China terus menjalin komunikasi yang erat dengan Amerika Serikat dan dengan Eropa. Hal ini memungkinkan China untuk menjangkau semua pihak yang terkait dalam krisis,” kata Qin.
Baca juga: Xi Jinping Ngaku Khawatir soal Situasi di Ukraina, CIA Sebut Presiden China sedang Gelisah
Baca juga: China, Amerika, dan Uni Eropa, Siapa yang akan Diuntungkan Akibat Konflik Rusia dan Ukraina?
China Dituding Tahu Rencana Rusia Invasi Ukraina
China membantah kabar bahwa pihaknya mengetahui soal rencana invasi Rusia ke Ukraina.
Apalagi terkait kabar China meminta serangan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut ditunda hingga Olimpiade Musim Dingin selesai.
Namun sejumlah sumber menuding China memiliki sejumlah informasi rahasia mengenai invasi tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari The Guardian, Sabtu (5/3/2022), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, memberikan keterangan.
Ia merujuk pada artikel yang diunggah New York Times, berisi klaim bahwa China sudah mengetahui rencana Rusia sejak awal.
"Retorika semacam ini dilakukan untuk mengalihkan perhatian dan kesalahan, dengan cara yang benar-benar tercela," kata Wang Wenbin.
Di sisi lain, Rusia melancarkan serangannya ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022), empat hari setelah Olimpiade China tersebut berakhir.
Sementara pada Senin (21/2/2022), tepat saat Olimpiade itu selesai, Putin mengakui kemerdekaan wilayah Donbas yang dikuasai separatis di Ukraina timur.
Namun, Wang Wenbin lagi-lagi menyalahkan ekspansi NATO ke arah timur dan sikap pemerintah AS terhadap keanggotaan NATO di Ukraina.
Hal inilah yang diklaim mengakibatkan memburuknya hubungan Ukraina dengan Rusia.
"Hanya mereka yang memulai masalah yang bisa mengakhirinya," ujar Wang Wenbin.
Sementara itu, New York Times menerbitkan artikel yang merujuk pada administrasi Presiden AS Joe Biden yang mengutip laporan intelejen.