Konflik Rusia Vs Ukraina
Peran Unik China Dalam Upaya Damai Rusia dan Ukraina, Pilih Lakukan Hal Ini Alih-Alih Kirim Senjata
China mengaku memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan negara lain terkait konflik Ukraina dan Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - China mengaku memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan negara lain terkait konflik Ukraina dan Rusia.
Pihak Presiden Xi Jinping pun mengklaim keunikan posisi China tersebut akan mempermudah upaya perdamaian kedua pihak.
Peran tersebut adalah hubungan China yang tetap terjadi sebagai penengah antara Rusia dan Barat.

Baca juga: Ini yang Dilakukan AS jika China Benar-benar Ikut Campur dalam Perang Rusia Lawan Ukraina
Baca juga: Prediksi Putin akan Dikudeta akibat Invasi Rusia ke Ukraina, Pakar: Hanya China yang Bisa Selamatkan
Dilansir TribunWow.com dari Rusia Today, Senin (21/3/2022), Qin Gang, duta besar China untuk AS, mengatakan Beijing akan bekerja untuk mencapai perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
China menekankan cara diplomasi daripada mengirim senjata ke pihak mana pun dalam konflik.
Tampil di CBS News 'Face the Nation' pada hari Minggu, (20/3/2022), Qin menyatakan China tidak akan mengirim senjata atau amunisi ke Rusia atau Ukraina.
"Kami akan melakukan segalanya untuk mengurangi krisis," ucap Qin.
Beijing telah menolak untuk ikut mengutuk Moskow atas penyerangan militernya ke Ukraina.
Tidak seperti negara Barat dan beberapa sekutu mereka, China juga tidak menjatuhkan sanksi apa pun kepada Rusia.
Sikap tersebut mendorong Gedung Putih untuk memperingatkan konsekuensi yang terjadi jika China kedapatan membantu Moskow dengan cara apa pun.
Qin mencatat bahwa China terus mempertahankan hubungan ekonomi secara normal dengan Rusia di semua bidang, termasuk ekonomi.
"Mengutuk Moskow tidak akan membantu untuk mencapai perdamaian," katanya.
Alih-alih menyalahkan salah satu pihak, China memilih berdiri dua kaki di antara negara yang berkonflik.
"Di satu sisi, China menjunjung tinggi tujuan dan prinsip PBB, termasuk menghormati kedaulatan nasional dan integritas teritorial semua negara, termasuk Ukraina," tutur Qin.
"Di sisi lain, kami melihat ada kompleksitas dalam sejarah masalah Ukraina."