Konflik Rusia Vs Ukraina
Alami Kemajuan dalam Invasi Ukraina, Pihak Rusia Bocorkan Jumlah Kematian Tentaranya
Situs pemerintah Rusia menampilkan data berupa jumlah tentara yang menjadi korban dalam invasi ke Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Pasukan Rusia juga telah menghancurkan sejumlah drone TB2 buatan Turki, yang terbukti sangat efektif melawan pasukan dan peralatannya.
Sistem pertahanan udara Ukraina mungkin juga telah dihancurkan, terlihat dari semakin banyaknya rudal yang menghancurkan target mereka
Roket-roket Rusia dikabarkan telah menyerang sebuah pangkalan pelatihan bagi para pejuang asing.
Penyerangan di fasilitas perbaikan pesawat dan silo bawah tanah yang menyimpan persediaan senjata Barat di Kiev itu menewaskan 35 orang dan melukai 134 tentara.
Laporan tersebut menjelaskan bagaimana Rusia, setelah mengisi kembali pasokan artileri, telah meningkatkan pemboman di berbagai kota, terutama Mariupol, Kharkiv, Sumy dan Chernihiv.
Analis pertahanan Inggris juga menyatakan keprihatinan bahwa rudal hipersonik Kinzhal Rusia dapat melewati sistem pertahanan anti-rudal.
Analis juga mempertanyakan penilaian Barat yang sebelumnya mengatakan bahwa pertahanan udara Ukraina tetap efektif.
Laporan intelijen memprediksi Rusia bermaksud penghancuran total Mariupol sebagai peringatan bagi kota-kota lain.
Dikatakan bahwa pola penghancuran pasokan makanan dan air, penargetan warga sipil, penggunaan senjata sembarangan untuk maju, sudah diterapkan di tempat lain.
Hal ini didasarkan pada pelajaran yang dipetik oleh Rusia saat terlibat peperangan di Suriah.
Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Minta Israel Kirim Iron Dome, Kewalahan Hadapi Invasi Rusia?
Baca juga: Buntut Invasi ke Ukraina, Vladimir Putin Kini Terancam Disingkirkan Elite Rusia Pakai Racun
Konvoi Tumpukan Mayat Tentara Rusia
Sebuah video yang beredar memperlihatkan sejumlah ambulans militer melintas di Belarus.
Disebutkan bahwa konvoi ambulans tersebut membawa mayat-mayat tentara Rusia yang gugur akibat invasi ke Ukraina.
Dalam seminggu, rumah sakit di Belarus mengklaim bahwa ada 2.500 jenazah yang dikirim kembali ke Rusia.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail UK, Minggu (20/3/2022), kabar tentang mayat-mayat tentara Rusia yang berusaha dibawa kembali ke negaranya muncul ke permukaan.