Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Rahasiakan Bantuan Militer dari AS, Sebut Adanya Taktik Baru untuk Kalahkan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih pada Presiden AS Joe Biden.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Di sisi lain, Zelensky mengonfirmasi rumor yang menyebut Rusia telah menyewa tentara bayaran.
Menurut isu yang beredar, pihak Rusia akan mengerahkan pasukan Suriah yang pernah di bantunya saat perang.
Kemudian, ada pula kabar bahwa pemerintah menekan para imigran Asia yang tinggal di Rusia agar bergabung dalam militer.
"Kami memiliki informasi bahwa militer Rusia merekrut tentara bayaran dari negara lain," kata Zelensky.
"Mereka mencoba menipu sebanyak mungkin pemuda untuk dinas militer."
"Kami tahu itu tidak akan membantu mereka."
Zelensky pun memberi peringatan pada para calon tentara bayaran untuk tak ikut campur dalam perang tersebut.
Ia menyebut bahwa bergabung dengan militer Rusia merupakan keputusan terburuk dalam hidup mereka.
"Itu sebabnya saya memperingatkan semua orang yang mencoba bergabung dengan penjajah di tanah Ukraina kami. Ini akan menjadi keputusan terburuk dalam hidup anda," pungkasnya.
Baca juga: Sindir Diplomat Negaranya, Eks Menteri Rusia: Mereka Mempermalukan Diri Sendiri
Baca juga: Tentara Rusia Diberitakan Sengaja Lukai Diri Sendiri agar Bisa Pulang dari Ukraina
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Imigran Asia Dipaksa Ikut Wajib Militer
Warga negara Asia yang tinggal di Rusia dikabarkan mendapat tekanan untuk ikut berperang di Ukraina.
Diprediksi munculnya tekanan ini karena militer Moskow mengalami kerugian yang lebih besar dari perkiraan.
Hal ini diperkuat pengakuan seorang tentara Rusia yang mengaku bergabung agar mendapat hak khusus.
Dilansir TribunWow.com dari The Moscow Times, Kamis (17/3/2022), surat kabar Ukrainska Pravda membocorkan data pribadi 120.000 tentara Rusia yang bertempur di Ukraina.