Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Rahasiakan Bantuan Militer dari AS, Sebut Adanya Taktik Baru untuk Kalahkan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih pada Presiden AS Joe Biden.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Instagram @zelenskiy_official
Potret Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, diunggah Selasa (1/3/2022). Terbaru, Zelensky mengucap terima kasih pada bantuan yang diberikan Presiden AS Joe Biden. 

Daftar berisi 6.616 halaman nama personel militer, nomor registrasi, dan tempat pelayanan yang tidak belum dapat diverifikasi itu berisi beberapa nama etnis Asia Tengah.

Valentina Chupik, seorang advokat hak-hak sipil yang terkenal karena pekerjaannya membela hak-hak migran di Rusia, membenarkan bahwa lebih dari selusin orang Asia Tengah telah meminta nasihat hukumnya.

Hal ini menyusul adanya tekanan untuk mendaftar wajib militer secara kontrak di lembaga perekrutan tentara Rusia sejak 26 Februari.

Chupik mengatakan dia menerima telepon dari 10 warga Tajikistan dan Uzbekistan yang tinggal di Rusia.

Mereka mengaku telah menerima panggilan telepon dari perwakilan firma hukum imigrasi.

Petugas itu mengaku dapat mempercepat proses menerima kewarganegaraan Rusia jika mereka mendaftar untuk layanan kontrak.

"Ini bohong besar, undang-undang tidak mengizinkan ini," kata Chupik.

"Saya memberi tahu orang-orang ini bahwa [penelepon] itu adalah penipu.”

Taktik lain melibatkan tenda tentara di beberapa stasiun metro Moskow, di mana para perekrut mencoba membujuk para imigran untuk mendaftar ke "Tentara Sukarelawan Republik Rakyat Donetsk.

"Mereka menargetkan para migran. Menjanjikan bahwa mereka dapat memperoleh kewarganegaraan Rusia hanya dalam enam bulan," kata Chupik.

"Saya pikir pemerintah Rusia menggunakan tenaga kerja migran sebagai umpan meriam di Ukraina."

"Para migran ini mungkin didaftarkan oleh Kementerian Pertahanan dan oleh perusahaan militer swasta."

Sebelumnya, sebuah video seorang pria Uzbekistan yang diduga mengemudikan truk militer Rusia ke Ukraina dibagikan secara luas melalui aplikasi perpesanan Telegram.

Pria yang tampaknya berusia 50-an dan mengenakan seragam kamuflase, mengatakan di depan kamera bahwa dia direkrut karena pengalamannya melayani di Afghanistan.

Ia juga mengaku tidak punya pilihan selain mendaftar.

Halaman
1234
Tags:
Volodymyr ZelenskyRusiaUkrainaAmerika SerikatVladimir PutinNATO
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved