Konflik Rusia Vs Ukraina
Bantah Bom Pusat Pengungsian Warga Ukraina, Rusia Sebut Terjadi Perang Informasi
Pemerintah Rusia tegas membantah telah membombardir pusat gedung teater di Mariupol yang dijadikan pusat pengungsian warga sipil.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Jenderal Nikolay Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengadakan kontak tingkat tinggi pertama antara dua negara tersebut sejak invasi dimulai.
Korban Tewas
Para pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada The New York Times bahwa militer Rusia telah kehilangan lebih dari 7.000 tentara dalam invasi tiga minggu ke Ukraina.
Namun, Rusia belum memberikan informasi baru sejak 2 Maret, ketika memberitakan bahwa angka kematian tentaranya mencapai 498 orang.
Di sisi lain, Gubernur kota utara Chernihiv mengatakan 53 warga sipil tewas di sana dalam pemboman selama 24 jam terakhir.
Pengungsi
Hungaria bersiap menghadapi gelombang pengungsi yang lebih besar tiba dari Ukraina minggu depan.
Hal ini diutarakan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban melalui sebuah video yang diposting di halaman Facebook-nya.
Menurut badan pengungsi PBB, sekitar tiga juta orang telah meninggalkan Ukraina, hampir setengah dari mereka adalah anak-anak.
Ekonomi
Rusia akan melakukan pembayaran bunga 117 juta USD atas utang luar negerinya.
Menteri keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan Moskow telah melakukan pembayaran yang telah mencapai bank koresponden AS, dan ke Washington untuk mengklarifikasi apakah penyelesaian itu mungkin.
Situs Berita Diblokir
Regulator media Rusia Roskomnadzor telah memblokir akses ke setidaknya 32 situs web.
Media yang terdampak antara lain termasuk BBC, situs investigasi Bellingcat dan situs regional Permdaily.ru.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-21, Adanya Harapan Damai hingga Intervensi Internasional Makin Rapat
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-20, China Nekat Turun Tangan hingga Aksi Protes saat Siaran Langsung