Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-22, Gedung Teater Dibom hingga Perkembangan Kondisi 2 Negara

Memasuki hari ke-22 setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan serangan ke Ukraina, sejumlah peristiwa penting terjadi.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
State Emergency Service of Ukraine
Pada Senin (13/3/2022) pagi, sebuah apartemen yang ada di bagian utara Kota Kyiv/Kiev, Ukraina terkena serangan misil pasukan Rusia. Terbaru, berikut peristiwa yang terjadi dalam invasi Rusia ke Ukraina hari ke- 22, Kamis (17/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Memasuki hari ke-22 setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan serangan ke Ukraina, sejumlah peristiwa penting terjadi.

Satu di antaranya adalah kabar mengejutkan dari Mariupol yang kehilangan lokasi perlindungan setelag gedung teater berisi lebih dari 1000 pengungsi diserang jet tempur Rusia.

Sementara pihak Ukraina maupun Rusia masih terus berusaha untuk mengupayakan jalan damai melalui diplomasi.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengunggah foto sebelum dan sesudah gedung teater di Mariupol dibombardir oleh pasukan Rusia. Pemerintah Rusia sendiri membantah telah melakukan serangan tersebut.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengunggah foto sebelum dan sesudah gedung teater di Mariupol dibombardir oleh pasukan Rusia. Pemerintah Rusia sendiri membantah telah melakukan serangan tersebut. (Twitter/@Dmytrokuleba)

Baca juga: Sebut Sampah dan Pengkhianat, Putin Ancam Warga Rusia yang Menentang Perang Ukraina

Baca juga: Kadyrov Klaim Berhasil Taklukkan Mariupol, Sebut Pasukan Ukraina Mundur Ketakutan Hadapi Rusia

Berikut sejumlah peristiwa kunci pada hari ke-22 yang dirangkum TribunWow.com dari Aljazeera, Kamis (17/3/2022).

Perkembangan Perang

Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan pasukan Rusia mengebom sebuah teater di Mariupol tempat ratusan warga sipil berlindung.

Namun Rusia membantah melakukan serangan tersebut.

Kantor berita Interfax Ukraina yang mengutip seorang pejabat senior, menyatakan bahwa pihak Ukraina telah menyerahkan sembilan tentara Rusia yang ditangkap,

Hal ini dilakukan sebagai jaminan kebebasan walikota kota Melitopol, yang ditahan pekan lalu.

Sementara itu, intelijen militer Inggris menerangkan bahwa invasi yang dilakukan Rusia sebagian besar terhenti di semua lini.

Pasukan Rusia juga diklaim menderita kerugian besar dan membuat kemajuan minimal dalam beberapa hari terakhir.

Diplomasi

Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia siap untuk membahas status netral Ukraina tetapi Moskow masih akan mencapai tujuan operasi militernya.

Antara lain seperti yang disebutkan Putin di awal invasi, yakni demiliterisasi dan denazifikasi.

Di sisi lain, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan memberikan pendapat pada hari Jumat, atas resolusi yang dirancang Rusia untuk akses bantuan dan perlindungan sipil.

Tetapi para diplomat mengatakan kesepakatan itu akan gagal karena tidak mendorong diakhirinya pertempuran atau penarikan pasukan Rusia.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Jenderal Nikolay Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengadakan kontak tingkat tinggi pertama antara dua negara tersebut sejak invasi dimulai.

Korban Tewas

Para pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada The New York Times bahwa militer Rusia telah kehilangan lebih dari 7.000 tentara dalam invasi tiga minggu ke Ukraina.

Namun, Rusia belum memberikan informasi baru sejak 2 Maret, ketika memberitakan bahwa angka kematian tentaranya mencapai 498 orang.

Di sisi lain, Gubernur kota utara Chernihiv mengatakan 53 warga sipil tewas di sana dalam pemboman selama 24 jam terakhir.

Pengungsi

Hungaria bersiap menghadapi gelombang pengungsi yang lebih besar tiba dari Ukraina minggu depan.

Hal ini diutarakan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban melalui sebuah video yang diposting di halaman Facebook-nya.

Menurut badan pengungsi PBB, sekitar tiga juta orang telah meninggalkan Ukraina, hampir setengah dari mereka adalah anak-anak.

Ekonomi

Rusia akan melakukan pembayaran bunga 117 juta USD atas utang luar negerinya.

Menteri keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan Moskow telah melakukan pembayaran yang telah mencapai bank koresponden AS, dan ke Washington untuk mengklarifikasi apakah penyelesaian itu mungkin.

Situs Berita Diblokir

Regulator media Rusia Roskomnadzor telah memblokir akses ke setidaknya 32 situs web.

Media yang terdampak antara lain termasuk BBC, situs investigasi Bellingcat dan situs regional Permdaily.ru.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-21, Adanya Harapan Damai hingga Intervensi Internasional Makin Rapat

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-20, China Nekat Turun Tangan hingga Aksi Protes saat Siaran Langsung

Syarat Rusia untuk Bisa Akhiri Invasi

Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengungkapkan hal yang bisa menentukan lamanya invasi ke Ukraina.

Menurut wakil diplomatik Presiden Rusia Vladimir Putin itu, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi Ukraina.

Dalam waktu dekat, ia pun berencana akan mempresentasikan rancangan resolusi kemanusiaan tentang Ukraina di Dewan Keamanan PBB.

Puing alun-alun kota dan gedung pemerintahan kota Kharkiv, Ukraina yang hancur diserang misil Rusia, Selasa (1/3/2022).
Puing alun-alun kota dan gedung pemerintahan kota Kharkiv, Ukraina yang hancur diserang misil Rusia, Selasa (1/3/2022). (AFP/ Sergey Bobok)

Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RIA Novosti, Selasa (15/3/2022), Nebenzya kembali menekankan tujuan negaranya.

Dijelaskan bahwa agresi yang disebutnya operasi militer akan berakhir ketika tujuan Rusia tercapai.

Ia menegaskan terkait tuntutan utama Putin mengenai demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Syaratnya yang dikemukakan juga termasuk tidak adanya ancaman yang berasal dari Ukraina terhadap Rusia dengan tidak bergabung menjadi anggota NATO.

Sebelumnya, Rusia mengajukan hak veto menolak resolusi DK PBB soal penyelesaian konflik.

Karenanya,Rusia kini tengah menyusun resolusi sendiri terkait kemanusiaan untuk diajukan ke pertemuan PBB.

"Kami akan mengusulkan proyek kami sendiri, yang bersifat kemanusiaan. Kami akan segera menyajikannya dalam salinan bersih dan melihat apakah Dewan Keamanan bisa atau tidak untuk memenuhi misinya," kata Nebenzya.

Nebenzya menambahkan bahwa dokumen Rusia akan mencakup ketentuan kemanusiaan yang jelas, seperti menyerukan gencatan senjata yang dinegosiasikan, mengevakuasi warga sipil, menghormati hukum humaniter internasional, mengutuk serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, dan perjalanan warga sipil yang aman dan tanpa hambatan.

Di sisi lain, Vladimir Olenchenko, seorang peneliti senior di Pusat Studi Eropa di IMEMO RAS masih meragukan kemungkinan disetujuinya syarat yang diajukan Rusia.

Ia merasa ragu meski Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan tak akan meminta bergabung dengan NATO lagi.

Dalam siaran radio Sputnik, ia mempertanyakan ketulusan niat Zelensky tersebut.

"Saya berpegang pada pandangan bahwa ketika strategi suatu negara berubah atau harus berubah, ketika kebijakan dalam dan luar negerinya berubah, tokoh-tokoh yang mampu menerapkan ini harus siap."

"Sayangnya, baik Zelensky maupun timnya tidak termasuk dalam definisi ini. Jika ini (batal masuk NATO - red.) adalah keyakinannya, maka itu sudah dilakukan, tetapi ini, menurut saya, hanya tanggapan oportunistik," kata Olenchenko.

Menurut Olenchenko, Zelensky telah berulang kali berubah pikiran tentang isu-isu penting kebijakan dalam dan luar negeri.

Ia pun mengaku ragu apakah presiden 44 tahun tersebut akan benar-benar menarik pendaftaran keanggotaan Ukraina dari NATO.

"Oleh karena itu, saya skeptis tentang pernyataannya, sebagai ketentuan, aturan tersebut berumur pendek dan saling membantah, yang kadang-kadang terjadi dalam waktu hanya sehari," pungkas Olenchenko.(TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
UkrainaKonflik Rusia Vs UkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved