Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ini Kabar Terbaru Bocah 11 Tahun Asal Ukraina yang Mengungsi Sendirian

Hassan Pisecka yang masih di bawah umur terpaksa mengungsi dari Ukraina sendirian lantaran orangtuanya harus mengurus sang nenek yang sakit.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TheSun.co.uk
Hassan Pisecka, bocah 11 tahun yang mengungsi sendirian dari Ukraina telah sampai dengan selamat di Slovakia. 

TRIBUNWOW.COM - Di umurnya yang masih 11 tahun, Hasan Pisecka sendirian mengungsi pergi dari Ukraina ketika pasukan militer Rusia datang menyerang.

Hasan terpaksa pergi sendirian lantaran ibunya harus mengurus sang nenek yang sakit-sakitan di Ukraina.

Pada saat pergi dari Ukraina, Hasan hanya dibekali sebuah nomor telepon yang ditulis di tangannya.

Hassan Pisecka, bocah 11 tahun yang mengungsi sendirian dari Ukraina telah sampai dengan selamat di Slovakia. Hasan kini telah berhasil berkumpul kembali dengan ibunya yang akhirnya ikut menyusul mengungsi.
Hassan Pisecka, bocah 11 tahun yang mengungsi sendirian dari Ukraina telah sampai dengan selamat di Slovakia. Hasan kini telah berhasil berkumpul kembali dengan ibunya yang akhirnya ikut menyusul mengungsi. (TheSun.co.uk)

Baca juga: Pemerintah Rusia Tak Terima Joe Biden Sebut Putin Ini saat Jawab Pertanyaan Wartawan

Baca juga: Kisah Horor Relawan Perang Ukraina, Dihajar Agen Rahasia hingga Lihat Mayat Tentara Rusia Dipajang

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, ini bukan pertama kalinya Hasan terpaksa pergi meninggalkan rumah karena konflik.

Dulu Hasan sempat tinggal di Suriah dan harus mengungsi meninggalkan ayahnya.

Lantas bagaimana kabar Hasan kini?

Hasan diketahui telah lebih dulu sampai dengan selamat di Bratislava, Slovakia.

Di sana Hasan dijemput oleh keluarganya.

Kedatangan Hasan sendiri sempat membuat terkejut para sukarelawan yang berjaga di perbatasan Ukraina saat melihat Hasan sendirian berjalan kaki tanpa didampingi orang dewasa.

Ibu Hasan yakni Yulia diketahui akhirnya telah menyusul Hasan ikut mengungsi pergi dari Ukraina.

"Perjalanan kereta sangat sulit. Ratusan orang dipaksa masuk. Tetapi kami berhasil pergi sehingga keluarga kami bisa berkumpul kembali," ujar Yulia.

"Saya ingin berterima kasih kepada semuanya. Kami harus memulai dari awal. Kami kehilangan segalanya namun kami sehat," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Hasan telah meninggalkan Zaporizhzhia dan melakukan perjalanan hampir ke seluruh penjuru negeri untuk menghindari serangan Rusia.

Ia berangkat tanpa disertai pendampingan orangtua maupun kerabat, dan hanya berbekal nomor telepon yang tertulis di tangan.

Dilansir Sky News, Senin (7/3/2022), Hasan tehitung telah melakukan perjalanan sejauh 600 mil atau sekitar 965 km.

Ia diketahui hanya bepergian dengan membawa kantong plastik dan paspor, serta nomor telepon tertulis di tangannya.

Hasan melarikan diri setelah Rusia menyerang kota yang memiliki lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu.

Dalam sebuah pernyatan di halaman Facebook, Kementerian Dalam Negeri Slovakia memuji keberanian dan tekad bocah itu.

Mereka menambahkan bahwa bocah itu telah dirawat oleh sukarelawan dan diberi makanan dan minuman.

Berkat nomor yang tertulis di tangannya dan secarik kertas yang dibawanya, staf berhasil menghubungi kerabat yang telah datang menemuinya.

Bocah di Ukraina Memohon Minta Dijemput

Terjerat kasus kriminal, seorang ibu bernama Olga Khomenko (37) tidak bisa meninggalkan Inggris untuk pergi menjemput anak gadisnya yang terjebak di Ukraina.

Pada akhirnya, Olga diberikan izin untuk pergi ke Ukraina untuk menjemput anaknya.

Izin tersebut diberikan seusai Olga menampilkan video anaknya yang berada di basemen memohon agar ibunya datang menjemput.

Seorang gadis kecil di Kiev/Kyiv, Ukraina memohon ibunya yang bernama Olga Khomenko (37) agar segera datang menjemput.
Seorang gadis kecil di Kiev/Kyiv, Ukraina memohon ibunya yang bernama Olga Khomenko (37) agar segera datang menjemput. (TheSun.co.uk)

Baca juga: Media Inggris Beritakan Putin Jadi Haus Perang Gara-gara Efek Obat

Baca juga: Pemerintah Ukraina Klarifikasi Info Intelijennya soal Pasukan Rusia Tembaki Rombongan Pengungsi

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Olga sebelumnya berhadapan dengan hukum seusai pergi membawa kabur anaknya ke Kiev/Kyiv, Ukraina seusai mengalami permasalahan rumah tangga dengan suami.

Putri Olga saat ini terjebak di Ukraina bersama sang nenek.

Pada video yang ditampilkan di pengadilan, tampak putri Olga berada di sebuah ruangan di basemen yang gelap.

Anak Olga tampak mengenakan jaket berwarna pink dan topi.

Sambil memegangi boneka bebek berwarna putih, putri Olga menyampaikan dirinya ketakutan mendengar banyak suara ledakan.

Ia lalu meminta agar ibunya segera datang menjemput dan membawanya pergi keluar dari Ukraina.

Berikut transkrip permohonan yang diucapkan oleh putri Olga.

"Ibu, kamu telah mengirimkan mainan yang begitu cantik, kamu juga berjanji akan mengirimkan mainan berwarna kunig. Tetapi aku tidak butuh mainan," kata putri olga.

"Aku membutuhkan mu. Aku sangat mencintaimu. Banyak ledakan di sini. Aku takut."

"Bawa aku pergi dari sini. Cepat datang sesegera mungkin. Aku sangat mencintaimu," ucapnya.

Olga yang telah diberikan izin untuk menjemput putrinya memastikan tidak akan ada lagi hal yang bisa menghalanginya.

"Saya harap bisa menembus blokade tetapi saya tahu saya akan menjadi satu-satunya wanita yang pergi ke Ukraina, bukan menjauhinya," ujar Olga.

Olga Memohon Diberi Waktu

Sebelumnya Olga sempat terus memohon kepada hakim agar dirinya diberikan waktu untuk menjemput putrinya yang kini terjebak di Ukraina.

Olga tak bisa leluasa pergi dari Inggris sebab dirinya kini tengah menghadapi sebuah kasus hukum di Inggris.

Putri Olga saat ini terjebak di Ukraina bersama sang nenek dan berlindung di shelter bawah tanah di Kota kyiv/Kiev.

Baca juga: Facebook dan Instagram Persilakan Netizen Tulis Ujaran Kebencian ke Putin dan Rusia

Baca juga: Pemakaman Masal hingga Warga Berkelahi demi Makanan, Ini Kondisi Kota di Ukraina yang Dikepung Rusia

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, awalnya Olga sempat diberikan waktu selama 72 jam atau tiga hari untuk menjemput putrinya tersebut.

Namun Olga gagal lantaran dirinya justru terjebak di perbatasan Ukraina karena situasi yang kacau.

Olga bercerita, ketika tahu waktunya tak akan cukup, ia kembali ke Inggris untuk memohon diberikan tambahan waktu.

Tetapi pada akhirnya Olga dilarang untuk kembali ke Ukraina, dan saat ini paspornya disita.

"Saya harus mencoba menyelamatkannya. Meskipun jika kita nanti terbunuh oleh bom pasukan Putin, setidaknya dia berada di pelukan ibunya," ujar Olga.

Olga menyampaikan, dirinya siap untuk menyerahkan segala yang ia miliki ke pengadilan supaya paspornya dikembalikan dan bisa memeroleh kesempatan menjemput putrinya.

"Jika mereka menginginkan tangan saya, mereka dapat mengambilnya," ungkap Olga.

Olga mengaku sudah memiliki rencana untuk menumpang para kaum pria di Ukraina yang akan kembali ke Ibu Kota seusai mengevakuasi wanita dan anak-anak.

Olga bahkan telah menyiapkan boneka ayam kesukaan putrinya.

"Dia akan menyukainya," ucap dia. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved