Konflik Rusia Vs Ukraina
Turis Rusia Terjebak di Bali Buntut Sanksi Global, Kehabisan Uang Akibat Tak Bisa Tarik Tunai di ATM
Sanksi global yang dijatuhkan dunia internasional pada Rusia mulai berdampak pada warga negaranya di berbagai belahan dunia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
"Kita semua membutuhkan kedamaian," pungkasnya.
Baca juga: Crazy Rich Rusia Tegaskan Sanksi Ekonomi Tak akan Hentikan Putin Serang Ukraina
Baca juga: Solusi Putin Atasi Anjloknya Ekonomi Rusia, Terapkan Langkah Darurat Lawan Sanksi Invasi Ukraina
Bom Atom Ekonomi Dijatuhkan ke Rusia
Aliansi negara Sekutu mengenakan sanksi ekonomi yang semakin keras terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Target terbarunya melibatkan pelarangan akses Rusia ke SWIFT, singkatan dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication.
Hal ini menjadi sanksi ekonomi terbesar hingga disebut sebagai bom nuklir untuk melumpuhkan sistem keuangan Rusia.
Dilansir ABC News, Minggu (27/2/2022), Amerika dan sejumlah negara lain telah menyetujui pembatasan akses Rusia ke SWIFT.
Pasalnya, Presiden Rusia Vladimir Putin masih enggan menarik pasukannya dari Ukraina.
Adapun SWIFT adalah sistem pengiriman pesan yang didirikan pada tahun 1973 yang memungkinkan lembaga keuangan besar untuk saling mengirim uang.
Sistem yang berbasis di Belgia ini digunakan oleh lebih dari 11 ribu bank dan lembaga keuangan di lebih dari 200 negara dan wilayah, termasuk Rusia.
SWIFT menangani 42 juta pesan sehari, memfasilitasi transaksi senilai triliunan dolar.
Menurut Financial Times, Rusia menyumbang 1,5% dari transaksi SWIFT pada tahun 2020.
Pada Sabtu (26/2/2022) malam, Gedung Putih mengumumkan bahwa AS akan memutuskan beberapa bank Rusia dari SWIFT dalam kemitraan dengan Komisi Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Inggris dan Kanada.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis, pihak Amerika menyebut bahwa tindakan ini akan melumpuhkan sistem finansial Rusia.
Pasalnya, sejumlah aset milik pengguna tak akan bisa ditarik sehingga menyebabkan bank-bank di Rusia diprediksi akan menahan uang nasabahnya.
"Melakukan tindakan pembatasan yang akan mencegah Bank Sentral Rusia menyebarkan cadangan internasionalnya dengan cara yang merusak dampak sanksi dari kami," bunyi pernyataan tersebut.