Konflik Rusia Vs Ukraina
Tumpukan Jasad Korban Perang Ukraina Dimakamkan Massal, Mayat Dibungkus Kantong Plastik
Petugas pemakaman menggotong sejumlah mayat yang dibungkus karpet atau kantong mayat ke parit sepanjang 25 meter di Mariupol, Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Sementara di gerbang kuburan, terlihat seorang wanita yang diberitahu bahwa ibunya termasuk di antara mereka yang dimakamkan di parit.
Wanita itu mengatakan dia meninggalkan tubuh sang ibu tiga hari sebelumnya, di luar kamar mayat dengan label kertas yang bertuliskan namanya.
Dalam serangan udara Rusia di RS Bersalin dan Anak pada Rabu, (9/3/2022), tiga orang termasuk seorang anak tewas dan sedikitnya 17 orang terluka.
Selama invasi terjadi, diperkirakan lebih dari 1.200 warga sipil di Mariupol telah tewas.
Sementara itu, pihak Barat telah memprediksi jumlah pengungsi Ukraina yang tiba di negara-negara tetangga bisa melampaui empat juta dalam beberapa hari.
Sejauh ini, PBB meyakini setidaknya 2,3 juta orang telah meninggalkan rumah mereka sejak konflik dimulai, sebagian besar memasuki Polandia.
Selain Polandia, pengungsi yang lain telah melakukan perjalanan ke Hongaria, Rumania, Slovakia, dan Moldova.
Baca juga: Dapatkah Putin Dituntut atas Kejahatan Perang Rusia terhadap Ukraina? Berikut Penjelasannya
Baca juga: Tuding PBB Sebar Hoaks, Rusia Sebut RS Bersalin Mariupol yang Diserang adalah Sarang Militer Ukraina
RS Bersalin Mariupol Dihancurkan Rusia
Sebuah serangan udara Rusia telah menghancurkan sebuah rumah sakit anak-anak dengan bangsal bersalin di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, Rabu (9/3/2022)
Insiden itu melukai sedikitnya 17 orang, dan membuat pasien anak-anak serta beberapa orang lain terperangkap reruntuhan.
Serangan ini terjadi ketika Rusia sepakat akan melakukan gencatan senjata untuk membuka koridor kemanusiaan.
Sebelumnya, Rusia telah mengatakan akan menahan tembakan untuk membiarkan ribuan warga sipil melarikan diri dari Mariupol dan kota-kota lain.
Tetapi pada hari yang sama, dewan kota Mariupol mengatakan rumah sakit anak-anak di kotanya justru beberapa kali terkena serangan udara.
Serangkaian ledakan menghancurkan jendela dan sebagian besar fasad rumah sakit anak tersebut.
Tanah berguncang hingga terasa sampai lebih dari 1,5 kilometer jauhnya.