Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tuding PBB Sebar Hoaks, Rusia Sebut RS Bersalin Mariupol yang Diserang adalah Sarang Militer Ukraina

Rusia memberikan pembelaan atas serangan udara yang dilakukan pada sebuah kompleks RS Bersalin di Mariupol Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Tangkapan Layar YouTube Aljazeera English
Kompleks Rumah Sakit Bersalin di Mariupol,Ukraina, mendapat serangan dari Rusia saat gencatan senjata seharusnya sudah dimulai, Rabu (9/3/2022). Pihak Rusia menyebut RS bersalin Mariupol yang diserang adalah markas pasukan radikal Ukraina. 

TRIBUNWOW.COM - Rusia memberikan pembelaan atas serangan udara yang dilakukan pada sebuah kompleks RS Bersalin di Mariupol Ukraina.

Staf Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyinggung pernyataan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres di media sosial.

Pihaknya menyebut bahwa berita tentang pasien yang terkena serangan itu adalah kabar palsu.

Pasalnya, rumah sakit tersebut diklaim telah menjadi markas bagi pasukan radikal Ukraina.

António Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam konferensi PBB mencari Rp 8,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan Afghanistan pada Senin (13/9/2021).
António Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam konferensi PBB mencari Rp 8,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan Afghanistan pada Senin (13/9/2021). (YouTube/Global News)

Baca juga: Langgar Gencatan Senjata, Rusia Hancurkan RS Bersalin di Ukraina, Sejumlah Anak Terjebak Reruntuhan

Baca juga: Prediksi Putin akan Dikudeta akibat Invasi Rusia ke Ukraina, Pakar: Hanya China yang Bisa Selamatkan

Dilansir TribunWow.com dari kanal berita Rusia, Ria Novosti, Kamis (10/3/2022) Deputi Pertama Perwakilan Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky memberi keterangan di akun Twitter pribadinya.

Ia menunjukkan kabar palsu yang diduga warga sipil diserang di sebuah rumah sakit di Mariupol.

Sebelumnya, Sekjen PBB António Guterres mengecam serangan Rusia di sebuah rumah sakit di Mariupol, tempat perawatan bersalin dan anak-anak berada.

Antonio Guterres mencatat bahwa warga sipil membayar harga tertinggi untuk perang yang tidak ada hubungannya dengan mereka.

Melalui akun Twitter pribadinya, ia menyerukan diakhirinya kekerasan tersebut agar tak ada lagi korban berjatuhan.

Polyansky langsung bereaksi terhadap pernyataan yang diunggah Antonio Guterres tersebut.

“Beginilah lahirnya berita palsu. Dalam pernyataan kami pada 7 Maret, kami memperingatkan bahwa rumah sakit ini telah diubah menjadi fasilitas militer oleh kaum radikal. Sangat mengkhawatirkan bahwa PBB mendistribusikan informasi ini tanpa verifikasi,” tulis Polyansky.

Hal ini telah disinggung Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Senin (7/3/2022).

"Setelah mengusir seluruh staf rumah sakit bersalin No. 1 di Mariupol, angkatan bersenjata Ukraina menempatkan posisi menembak di dalamnya," kata Vasily Nebenzya.

Baca juga: Nasib Pilu Pasien Kanker Anak di Ukraina, Kehabisan Obat dan Tak Bisa Evakuasi karena Dikepung Rusia

Baca juga: Rusia Mengebom Rumah Sakit Bersalin di Kiev Ukraina, Berikut Kondisi para Pasien dan Bayinya

Anak-anak Terjebak Reruntuhan di RS Mariupol

Sebuah serangan udara Rusia telah menghancurkan sebuah rumah sakit anak-anak dengan bangsal bersalin di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, Rabu (9/3/2022)

Halaman
123
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyRumah SakitPBB
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved