Konflik Rusia Vs Ukraina
Tuding PBB Sebar Hoaks, Rusia Sebut RS Bersalin Mariupol yang Diserang adalah Sarang Militer Ukraina
Rusia memberikan pembelaan atas serangan udara yang dilakukan pada sebuah kompleks RS Bersalin di Mariupol Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Insiden itu melukai sedikitnya 17 orang, dan membuat pasien anak-anak serta beberapa orang lain terperangkap reruntuhan.
Serangan ini terjadi ketika Rusia sepakat akan melakukan gencatan senjata untuk membuka koridor kemanusiaan.

Sebelumnya, Rusia telah mengatakan akan menahan tembakan untuk membiarkan ribuan warga sipil melarikan diri dari Mariupol dan kota-kota lain.
Tetapi pada hari yang sama, dewan kota Mariupol mengatakan rumah sakit anak-anak di kotanya justru beberapa kali terkena serangan udara.
Serangkaian ledakan menghancurkan jendela dan sebagian besar fasad rumah sakit anak tersebut.
Tanah berguncang hingga terasa sampai lebih dari 1,5 kilometer jauhnya.
Polisi dan tentara bergegas ke tempat kejadian untuk mengevakuasi korban, membawa seorang wanita hamil dan berdarah di atas tandu.
Wanita lain meratap sambil memeluk anaknya.
Di halaman, mobil hancur terbakar, dan lubang bekas ledakan terlihat begitu dalam.
Kata administrasi militer regional di Donetsk kepada AFP, Serangan itu terjadi saat pasien perempuan sedang melahirkan.
Volodymir Nikulin, seorang pejabat tinggi polisi regional, meninjau reruntuhan rumah sakit.
"Hari ini Rusia melakukan kejahatan besar,” kata Volodymir Nikulin dikutip TribunWow.com dari Aljazeera, Kamis (10/3/2022).
"Ini adalah kejahatan perang tanpa pembenaran apapun."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menulis di Twitter bahwa ada orang-orang, anak-anak di bawah reruntuhan dan menyebut serangan itu sebagai kekejaman.
Video yang dibagikan oleh Zelensky menunjukkan lorong-lorong yang dicat dengan ceria dipenuhi dengan reruntuhan bangunan.