Konflik Rusia Vs Ukraina
Diduga Bosan Tugasnya Hanya Upacara, Tentara di Inggris Pergi ke Ukraina Tanpa Izin
Tentara Inggris diam-diam pergi ke Ukraina tanpa izin dan kini dikhawatirkan akan menyeret Inggris ke dalam konflik Rusia Vs Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
"Saya datang dari Arab Saudi. Ketika invasi terjadi, saya meminta kepada perusahaan saya untuk membantu menyediakan tiket pulang ke Ukraina dan perusahaan saya membantu saya," ujar Oleksandr.
Namun tak semua warga Ukraina yang pulang ke Tanah Air memiliki pengalaman seperti Oleksandr.
Oleh Novikov seorang nelayan Ukraina yang bekerja di Amerika Serikat pulang kampung demi menyelamatkan keluarganya.
"Istri dan anak saya ada di Ukraina... Saya tidak bisa tinggal (di AS), saya harus pulang," kata Oleh.
"Saya ingin bertarung, saya tidak memiliki pengalaman, Saya seorang warga sipil."
Hal serupa turut dilakukan oleh seorang ayah dan anak yang bekerja di Polandia mencari uang.
Namun ayah dan anak tersebut pulang ke Ukraina demi melawan pasukan Rusia.
Di sisi lain, selama lima jam perwakilan Ukraina dan Rusia telah berdiskusi membicarakan operasi militer spesial yang dilakukan oleh Presiden Vladimir Putin.
Diskusi yang digelar pada Senin (28/2/2022) bertempat di Belarus.
Media asal Rusia yakni RT.com menjelaskan, Ukraina dan Rusia telah mencapai kesepakatan dalam sejumlah hal.
Diskusi antara kedua belah pihak diketahui akan dilanjutkan di lain kesempatan.
Topik diskusi yang dibicarakan pada Senin kemarin adalah gencatan senjata di Ukraina.
Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menyebut sudah ada beberapa solusi yang disorot.
"Beberapa solusi tertentu telah digarisbawahi," jelas Podolyak.
Sementara itu Ajudan Presiden Putin, Vladimir Medinsky menyebut sudah ada beberapa poin yang dapat dipenuhi oleh kedua belah pihak.
Perwakilan dari Ukraina yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Alexey Reznikov telah meminta agar segera dilakukan gencatan senjata dan meminta Rusia menarik pasukan militernya.
Di sisi lain berdasarkan media Sky News yang berbasis di Inggris, diskusi antara Ukraina dan Rusia di Belarus berlangsung sulit karena pihak Rusia yang bias.
"Pihak Rusia sayangnya masih memiliki pandangan yang bias terkait proses destruktif yang mereka lakukan," terang Podolyak. (TribunWow.com/Anung)