Konflik Rusia Vs Ukraina
Perundingan Ukraina dan Rusia Kembali Gagal, Ini Hal yang Tak Disepakati Wakil Putin dan Zelensky
Perundingan ketiga antara Rusia dan Ukraina, kembali gagal memberikan hasil yang diharapkan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
China adalah satu dari beberapa negara yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia.
Namun semenjak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial di Ukraina pada Kamis (24/2/2022) lalu, China memilih untuk bersikap netral atas konflik yang terjadi.
Bahkan China beberapa kali menginginkan agar masalah ini diselesaikan secara damai lewat pertemuan wakil dari Rusia dan Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari Tass.com, informasi terbaru, China menyatakan akan terus membantu menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada Senin (7/3/2022).
"China akan terus mengupayakan berperan aktif untuk menyelesaikan kondisi kritis di Ukraina," kata Wang Yi.
Wang Yi juga mengungkit bagaimana hal yang penting untuk dilakukan saat ini adalah memastikan keselamatan warga negara lain di Ukraina.
"Kami berharap ronde negosiasi lain antara Ukraina dan Rusia dapat segera terlaksana dan menghasilkan perkembangan yang penting," ujar Wang Yi.
Sebelumnya, pemerintah China telah menganjurkan agar petinggi pemerintah Rusia dan Ukraina bisa duduk bersama untuk melakukan negosiasi.
Dikutip dari RT.com, pernyataan ini disampaikan oleh representatif permanen China di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Zhang Jun.
"Hal yang paling penting saat ini adalah kembali ke jalur diplomasi negosiasi dan membuat penyelesaian secara politik sesegera mungkin untuk meredakan situasi," terangnya.
"China mendukung dialog langsung dan negosiasi antara Rusia dan Ukraina," jelas Zhang.
Zhang menegaskan komunitas internasional harus memprioritaskan stabilitas, keamanan regional, serta keamanan universal untuk semuanya.(TribunWow.com/Via/Anung)