Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Ungkap Warga Ukraina Dipersulit saat Mau Mengungsi: Tidak Ada yang Boleh Keluar

Gencatan sempat terjadi antara Ukraina dan Rusia yang bertujuan mempersilakan warga sipil mengungsi namun berakhir gagal.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube RT
Presiden Rusia Vladimir Putin saat mengadakan pertemuan dengan pramugari maskapai Aeroflot, Sabtu (5/3/2022). Dalam kesempatan tersebut, Putin turut mengungkit soal konflk Ukraina Vs Rusia. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding pemerintah Ukraina telah sengaja mempersulit masyarakat sipil di Ukraina yang hendak mengungsi keluar dari zona konflik.

Pernyataan ini disampaikan oleh Putin saat mengadakan pertemuan dengan pramugari maskapai Aeroflot pada Sabtu (5/3/2022).

"Mereka (pemerintah Ukraina) bersembunyi di belakang warga sipil," kata Putin.

"Menggunakan mereka sebagai tameng manusia."

Baca juga: Saat Memohon Bantuan Jet Tempur ke AS, Presiden Ukraina Minta Warganya Maju Serang Rusia

Baca juga: Geger Rumor Putin akan Tetapkan Darurat Militer, Sejumlah Warga Rusia Pilih Kabur dari Negaranya

Putin lalu mencontohkan kasus di Kota Mariupol, Ukraina.

Seperti yang diketahui, Mariupol telah berhari-hari bertahan dari serangan Rusia.

Namun pada Sabtu (5/3/2022), pemerintah Rusia dan Ukraina setuju untuk melakukan gencatan senjata sementara guna mempersilakan warga sipil keluar dari kota tersebut.

Rencananya para warga sipil akan dibiarkan mengungsi keluar lewat koridor kemanusiaan.

"Tentara kami langsung bereaksi, menghentikan seluruh serangan, jadi kita hanya mengawasi apa yang terjadi," ujar Putin.

Namun menurut keterangan Putin, justru pemerintah Ukraina yang melarang warga sipilnya keluar mengungsi.

"Tetapi mereka (pemerintah Ukraina) tidak membolehkan siapapun keluar (dari Mariupol)," jelas Putin.

"Tidak ada yang boleh keluar, mereka (pemerintah Ukraina) bersembunyi di belakang warga sipil."

"Panggilan apa yang cocok untuk orang-orang seperti itu? Tentu neo Nazi," pungkasnya.

Di sisi lain Ukraina menyebut, pasukan militer Rusia justru terus melakukan penembakan ke Kota Mariupol ketika gencatan senjata berlaku.

Dikutip dari BBC.com, koridor kemanusiaan yang tadinya dirancang untuk mengevakausi warga sipil tidak bisa digunakan.

"Saya dapat mendengar suara tembakan setiap tiga hingga lima menit," ujar Alexander (44), seorang warga Mariupol.

Alexander bercerita, dirinya juga melihat sejumlah mobil yang tadinya ingin keluar dari Mariupol pulang kembali ke dalam kota.

Pemerintah Ukraina menyebut, pihaknya terpaksa menunda evakuasi karena serangan Rusia masih berlanjut.

Sementara itu dari sisi pemerintah Rusia, mereka belum mengomentari soal serangan yang masih terjadi saat gencatan senjata berlangsung.

Menteri Pertahanan Rusia mengatakan, koridor kemanusiaan yang diperuntukkan untuk evakuasi warga sipil justru belum digunakan.

Pemerintah Rusia juga menuding justru otoritas Ukraina yang menghalang-halangi warga sipil yang ingin keluar.

Wakil Walikota Mariupol, Serhiy Orlov mengonfirmasi ke BBC bahwa gencatan senjata gagal karena Rusia masih melakukan serangan.

"Pasukan Rusia terus membombardir kita. Ini gila," ujar Orlov.

"Tidak ada gencatan senjata di Mariupol dan tidak ada genjatan senjata di sepanjang jalur yang akan digunakan oleh warga sipil kita untuk pergi keluar," sambungnya.

Tadinya, sebanyak ribuan warga sipil dijadwalkan meninggalkan Mariupol.

Orlov menjelaskan, tadinya warga sipil yang akan pergi dari Mariupol akan menggunakan bus dan kendaraan pribadi.

Akibat dari serangan terus menerus Rusia ke Mariupol, warga sipil di sana telah hidup tanpa listrik dan air hingga empat hari.

Baca juga: Menteri Termuda di Ukraina Bentuk Tentara IT Lawan Rusia, Jadikan Medsos Senjata

Ukraina Minta Warganya Maju Serang Rusia

Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan invasi ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022), pasukan Ukraina telah berada dalam posisi bertahan.

Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berpidato pada Sabtu (5/3/2022) malam, menyampaikan bahwa sudah saatnya bagi masyarakat Ukraina untuk melakukan serangan balik ke Rusia.

Pidato ini disampaikan bersamaan dengan momen Zelensky memohon bantuan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden agar Ukraina dikirimkan bantuan berupa pesawat jet tempur.

"Anda (masyarakat Ukraina) perlu untuk pergi ke luar dan mengusir penjahat ini keluar dari kota," tegas Zelensky.

Sementara itu pejabat AS diketahui tengah berdiskusi dengan politisi di Polandia membahas kemungkinan pemerintah Polandia membantu mengirimkan pesawat jet tempur MiG ke Ukraina.

Simak videonya:

(TribunWow.com/Anung)

Berita terkait lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved