Konflik Rusia Vs Ukraina
Kepala Intelejen Rusia Salahkan Pihak Barat atas Invasi ke Ukraina, Singgung Operasi Terselubung
Direktur Badan Intelijen Asing (SVR) Sergey Naryshkin menyebut niat pihak Barat terkuak setelah adanya invasi terhadap Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Direktur Badan Intelijen Asing (SVR) Sergey Naryshkin menyebut niat pihak Barat terkuak setelah adanya invasi terhadap Ukraina.
Ia menuding pihak barat telah berkonspirasi untuk menghancurkan Rusia sebagai sebuah negara.
Termasuk dengan cara menjatuhkan sanksi ekonomi yang kini menjatuhkan kondisi keuangan Rusia.

Baca juga: Efek Radiasi Nuklir jika PLTN Zaporizhzhia Ukraina Diledakkan Rusia, dari Kanker hingga Rusaknya DNA
Baca juga: Nasib Pilu Pasien Kanker Anak di Ukraina, Kehabisan Obat dan Tak Bisa Evakuasi karena Dikepung Rusia
Dikutip dari RT, Jumat (4/3/2022), Sergey Naryshkin mengatakan pihak barat telah menyebarkan kekacauan hingga ke perbatasan Rusia.
Sehingga hal ini membuat Presiden Vladimir Putin melakukan agresi ke Ukraina sebagai bentuk perlindungan diri.
Setelah serangan dilancarkan ke Ukraina, Sergey Naryshkin mengatakan pihak Barat, terutama AS, mulai menunjukkan taringnya.
"Topeng mereka telah terlepas. Barat tidak hanya mencoba menempatkan Rusia di bawah 'tirai besi' baru. Kita berbicara tentang upaya untuk menghancurkan negara kita, untuk 'membatalkannya', seperti yang disebut saat ini sebagai toleransi di lingkaran fasis liberal'," kata Sergey Naryshkin.
Ia menuding Barat tidak memiliki sarana dan tekad untuk menghancurkan Rusia secara terbuka.
Sehingga, sanksi berupa blokade ekonomi, informasi, dan kemanusiaan dijatuhkan sebagai kedok.
"Yang paling menjijikkan adalah bahwa itu dilakukan di bawah slogan palsu tentang perlunya melindungi kedaulatan Ukraina dan keamanan Eropa," tuding Sergey Naryshkin.
"Kami hanya dibiarkan tanpa pilihan. Satu-satunya cara untuk memastikan keamanan kita sendiri adalah demiliterisasi dan denazifikasi negara Ukraina."
Pernyataan Sergey Naryshkin tersebut dilontarkan di tengah ramainya kecaman dari seluruh dunia terhadap Rusia.
Klaimnya itu disebut hanyalah alasan untuk pembenaran atas agresi yang dilakukan Putin.
Sementara itu, korban terus berjatuhan dan ledakan-ledakan masih terlihat di sejumlah kota Ukraina yang diserang.
Baca juga: Putin Umumkan Bayaran Tentara Rusia yang Ikut Invasi Ukraina, Ini Kompensasi untuk Korban Tewas
Baca juga: Pesawat Kiamat Putin Terbang di Langit Rusia, Tanda Perang Nuklir akan Terjadi di Ukraina?
Tangisan Pengungsi Ukraina: Ini Seperti Neraka