Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kepala Intelejen Rusia Salahkan Pihak Barat atas Invasi ke Ukraina, Singgung Operasi Terselubung

Direktur Badan Intelijen Asing (SVR) Sergey Naryshkin menyebut niat pihak Barat terkuak setelah adanya invasi terhadap Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AFP PHOTO/SPUTNIK/MIKHAIL METZEL
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) tersenyum saat menjabat tangan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pertemuan bilateral perdana di Villa la Grange, Jenewa, Swiss, pada 16 Juni 2021. Terbaru, Rusia tuding Barat lakukan operasi terselubung untuk menghancurkan negaranya. 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Badan Intelijen Asing (SVR) Sergey Naryshkin menyebut niat pihak Barat terkuak setelah adanya invasi terhadap Ukraina.

Ia menuding pihak barat telah berkonspirasi untuk menghancurkan Rusia sebagai sebuah negara.

Termasuk dengan cara menjatuhkan sanksi ekonomi yang kini menjatuhkan kondisi keuangan Rusia.

Pasien anak penderita kanker di Kiev, Ukraina menyuarakan pesan untuk menghentikan perang, Selasa (1/3/2022). Pasien dirawat di ruang bawah tanah yang digunakan sebagai tempat perlindungan bom selama terjadi penyerangan oleh Rusia.
Pasien anak penderita kanker di Kiev, Ukraina menyuarakan pesan untuk menghentikan perang, Selasa (1/3/2022). Pasien dirawat di ruang bawah tanah yang digunakan sebagai tempat perlindungan bom selama terjadi penyerangan oleh Rusia. (AFP/ Aris Messinis)

Baca juga: Efek Radiasi Nuklir jika PLTN Zaporizhzhia Ukraina Diledakkan Rusia, dari Kanker hingga Rusaknya DNA

Baca juga: Nasib Pilu Pasien Kanker Anak di Ukraina, Kehabisan Obat dan Tak Bisa Evakuasi karena Dikepung Rusia

Dikutip dari RT, Jumat (4/3/2022), Sergey Naryshkin mengatakan pihak barat telah menyebarkan kekacauan hingga ke perbatasan Rusia.

Sehingga hal ini membuat Presiden Vladimir Putin melakukan agresi ke Ukraina sebagai bentuk perlindungan diri.

Setelah serangan dilancarkan ke Ukraina, Sergey Naryshkin mengatakan pihak Barat, terutama AS, mulai menunjukkan taringnya.

"Topeng mereka telah terlepas. Barat tidak hanya mencoba menempatkan Rusia di bawah 'tirai besi' baru. Kita berbicara tentang upaya untuk menghancurkan negara kita, untuk 'membatalkannya', seperti yang disebut saat ini sebagai toleransi di lingkaran fasis liberal'," kata Sergey Naryshkin.

Ia menuding Barat tidak memiliki sarana dan tekad untuk menghancurkan Rusia secara terbuka.

Sehingga, sanksi berupa blokade ekonomi, informasi, dan kemanusiaan dijatuhkan sebagai kedok.

"Yang paling menjijikkan adalah bahwa itu dilakukan di bawah slogan palsu tentang perlunya melindungi kedaulatan Ukraina dan keamanan Eropa," tuding Sergey Naryshkin.

"Kami hanya dibiarkan tanpa pilihan. Satu-satunya cara untuk memastikan keamanan kita sendiri adalah demiliterisasi dan denazifikasi negara Ukraina."

Pernyataan Sergey Naryshkin tersebut dilontarkan di tengah ramainya kecaman dari seluruh dunia terhadap Rusia.

Klaimnya itu disebut hanyalah alasan untuk pembenaran atas agresi yang dilakukan Putin.

Sementara itu, korban terus berjatuhan dan ledakan-ledakan masih terlihat di sejumlah kota Ukraina yang diserang.

Baca juga: Putin Umumkan Bayaran Tentara Rusia yang Ikut Invasi Ukraina, Ini Kompensasi untuk Korban Tewas

Baca juga: Pesawat Kiamat Putin Terbang di Langit Rusia, Tanda Perang Nuklir akan Terjadi di Ukraina?

Tangisan Pengungsi Ukraina: Ini Seperti Neraka

Halaman
123
Tags:
Sergey NaryshkinUkrainaRusiaVladimir PutinEropa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved